Jakarta, ILLINI NEWS – Empat bank terbesar di Indonesia akhirnya resmi merilis hasil keuangan sembilan bulan tahun ini. Hasilnya, mereka semua mencatat pertumbuhan pendapatan yang kuat disertai dengan peningkatan kualitas aset.
Secara konsolidasi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tetap mempertahankan posisinya sebagai perusahaan yang menguntungkan dengan nilai nominal tertinggi Rp 45,36 triliun, disusul PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 42,70 triliun dan PT Bank Central Asia . Tbk (BBCA) senilai Rp 41 triliun. Saat itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba tertinggi antara lain sebesar Rp 16,31 triliun.
Sementara dari sisi pertumbuhan, BBCA dinilai paling cepat dengan pertumbuhan laba hingga 12,80% per tahun (dibandingkan tahun sebelumnya). Berikut detailnya:
Mengutip laporan keuangan di media, pencapaian Bank BRI tidak lepas dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp107,75 triliun, lebih tinggi 4,6% dari tahun lalu (Rp103,01 triliun).
Bank BCA dan Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang positif. BCA tumbuh pesat sebesar 9,50% YoY, sedangkan Bank Mandiri tumbuh 3,81% YoY.
Sementara itu, pendapatan BNI meningkat berkat rendahnya biaya pinjaman dan kuatnya pendapatan non-bunga, sehingga mampu mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.
Peningkatan profitabilitas tidak lepas dari peran perbankan dalam memperkuat perekonomian domestik melalui fungsi intermediasi, seperti penyaluran kredit atau pembiayaan yang ekspansif.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit tercepat, naik 22,10% year-on-year menjadi Rp1.316 triliun, disusul Bank BCA dengan pertumbuhan year-on-year 14,50% menjadi Rp877 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit kedua bank tersebut dilaporkan melampaui pertumbuhan industri, yakni tumbuh 10,9% secara tahunan hingga September 2024. Sedangkan Bank BRI dan Bank BNI masing-masing tumbuh kredit sebesar 8,20% dan 9,50% year-on-year.
Selain pertumbuhan kredit yang luas, sebagian besar bank-bank besar di Indonesia juga mencatat perbaikan kualitas aset yang stabil, yang tercermin dari menurunnya rasio kredit bermasalah (NPL).
Bank Mandiri mencatatkan tingkat kredit bermasalah terendah secara konsolidasi sebesar 1,13%, sedangkan untuk bank sendiri mencapai 0,97%, terendah sepanjang sejarah.
Bank BCA dan Bank BRI mencatat jumlah NPL yang tidak berbeda signifikan, yaitu masing-masing sebesar 2,1% dan 2,0%. Sedangkan bank BNI mencatatkan nilai tertinggi sebesar 2,90%.
RISET ILLINI NEWS
(tsn/tsn) Tonton video di bawah ini: Prabowo: Downdraft mutlak, tidak bisa dinegosiasikan!