berita aktual Taktik Jokowi Tekan HP Impor, Buka Lapangan Pekerjaan

Jakarta, ILLINI NEWS – Penjualan smartphone di Indonesia masih didominasi pemain asing. Merek-merek veteran seperti Samsung, Oppo, Transsion, Vivo, dan Xiaomi konsisten menduduki ‘lima besar vendor’ dengan pangsa pasar terbesar.

Membanjirnya smartphone asing memaksa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil langkah strategis agar Indonesia tidak menjadi negara pasar.

Hal ini dituangkan dalam Peraturan Tingkat Komponen Nasional (TKDN) yang harus dipatuhi oleh produsen perangkat seluler 4G dan 5G untuk memasarkan produknya di Indonesia.

Selama 10 tahun masa kepemimpinan Jokowi, porsi TKDN terus meningkat dari waktu ke waktu. Dari 20% pada tahun 2016, 30% pada tahun 2017 dan 35% pada tahun 2021 hingga saat ini.

Menyerap ribuan tenaga kerja lokal

Harapannya, TKDN bisa menekan jumlah impor ponsel karena produksinya dilakukan di dalam negeri. Selain itu, kepatuhan TKDN juga bisa menyerap tenaga kerja lokal.

Perlu diketahui, Samsung memiliki pabrik di Cikarang yang dibuka pada tahun 2015. Oppo memiliki pabrik di kota Tangerang yang beroperasi sejak tahun 2022 dan mempekerjakan 1.000 orang. Sebanyak 35% merupakan pekerja asal Kota Tangerang.

Vivo juga memiliki fasilitas perakitan di Cikupa sejak 2016. Xiaomi bekerja sama dengan PT Sat Nusapersada membuka jalur perakitan di Batam yang mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan.

Transsion kemudian merakit ponsel di Indonesia bekerja sama dengan fasilitas PT Adhi Reka Mandiri di Cikarang.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan pada tahun 2023, produksi smartphone dalam negeri berkisar 49-50 juta unit. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 2,79 juta unit smartphone yang masih diimpor.

Dari jumlah smartphone yang diimpor tersebut, 85% merupakan produk Apple. Padahal, raksasa Cupertio itu menjadi satu-satunya pabrikan asing yang belum membuka pabrik manufaktur di Indonesia.

Kepatuhan TKDN untuk iPhone dicapai melalui komitmen investasi pada rencana inovasi dalam bentuk pusat pendidikan “Apple Developer Academy”. Masing-masing tersebar di BSD (Tangerang), Sidoarjo (Jawa Timur) dan Nongsa (Batam).

Saat CEO Apple Tim Cook berkunjung ke Indonesia, raksasa Cupertino itu mengatakan akan mendirikan Apple Developer Academy keempat di Bali.

Total investasi Apple sebesar Rp 1,71 triliun, namun saat ini baru terealisasi Rp 1,48 triliun. Masa berlaku pemenuhan TKDN Apple juga sudah habis dan tidak diperpanjang. Inilah penyebab iPhone 16 seri terbaru belum bisa dijual di Indonesia.

Pemerintah tegas melarang seri iPhone 16 sebelum memenuhi komitmen investasi sebesar Rp 240 miliar. Apple juga didorong membuka fasilitas perakitan atau pusat penelitian dan pengembangan produk untuk memperpanjang masa berlaku TKDN-nya.

Bangun laboratorium raksasa di Depok

Selain mendorong produksi smartphone dalam negeri melalui peraturan TKDN, pemerintah juga meluncurkan laboratorium pengujian perangkat digital terbesar di Asia Tenggara di Depok.

Balai Pengujian Peralatan Telekomunikasi Indonesia (BBPPT) (IDTH) dibangun di atas tanah seluas 22.723 meter persegi dengan luas pembangunan 11.953 meter persegi.

Peran mereka adalah membantu menguji dan mengembangkan inovasi bagi pelaku industri lokal.

Peresmian laboratorium raksasa ini pun membuat Presiden khawatir karena hingga saat ini masih banyak permohonan pengujian perangkat digital produk impor.

Dari catatannya, produk China mencapai 3.046 perangkat, sedangkan Indonesia hanya 632 perangkat.

IDTH siap menguji sejumlah fitur di perangkat digital. Dari frekuensi radio, kompatibilitas elektromagnetik, keamanan listrik dan tingkat penyerapan spesifik.

Kapasitas pengujian juga terus meningkat. 644 fitur akan diuji pada tahun 2023, meningkat menjadi 1.600 pada tahun ini. Antara tahun 2025 dan 2026, IDTH menargetkan dapat menguji 5.000 fungsi per tahun. (luar biasa/luar biasa) Simak videonya di bawah ini: Video: 10 tahun Jokowi membangun negara Artikel selanjutnya Jokowi kesal karena HP China dapat uang dari IR, ini kata Oppo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *