illini news Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Siap-Siap ke US$3.000/Onz

Jakarta, ILLINI NEWS – Harga emas mencapai rekor tertinggi karena ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven, dan para pedagang beralih ke data ekonomi untuk mendapatkan petunjuk arah kebijakan Federal Reserve.

Berdasarkan data Refinitiv hingga awal perdagangan Kamis (31/10/2024), harga emas di pasar spot tercatat sebesar US$2.787,14 per troy ounce, meningkat 0,04% dibandingkan posisi kemarin. Sedangkan pada Rabu (30/10/2024), emas menguat 0,4% menjadi US$2.786,19 per troy ounce.

“Pemilu akan segera tiba, iklim politik di sini sangat tidak pasti, The Fed memangkas suku bunga, prospek Rusia dan Ukraina,” kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

“Ada begitu banyak faktor yang mendorong harga emas lebih tinggi, dan semua berita negatif yang dicari oleh emas. Pergerakan selanjutnya mungkin adalah $2,850,” kata Pavilonis.

Musim pemilihan presiden AS akan mencapai puncaknya pada 5 November, dengan hasil yang hampir sama antara mantan Presiden Partai Republik Donald Trump dan Wakil Presiden Partai Demokrat Kamala Harris.

Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan geopolitik, naik 35% tahun ini, berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan kinerja tahunan terbaiknya sejak 1979. Suku bunga rendah juga mendukung pemulihan.

Emas diperkirakan akan mencapai $3.000 pada tahun 2025 di tengah kekhawatiran di pasar negara berkembang, masuknya ETF emas dan penyesuaian pasar pasca pemilu, kata Dominik Sperzel, kepala perdagangan di Heraeus Metals di Jerman. TUJUAN/ETF

Sementara itu, data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja swasta AS melonjak lebih dari perkiraan ketika 233.000 lapangan kerja ditambahkan pada bulan Oktober, meskipun ada kekhawatiran akan gangguan sementara akibat badai dan mogok kerja. Produk domestik bruto AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8%.

Para pengambil kebijakan The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin pada minggu depan. Pasar juga fokus pada data belanja konsumsi pribadi dan pekerjaan AS, yang akan dirilis pada hari Kamis dan Jumat.

Palladium XPD= turun 5,8% menjadi $1,151.75 per ounce, setelah mencapai level tertinggi 10-bulan pada hari Selasa.

Spekulasi beredar bahwa tidak akan ada sanksi terhadap paladium Rusia jika Trump menang minggu depan, menurut salah satu pedagang. Hal ini memberikan peluang bagi pasar untuk lebih memperhatikan tanda-tanda bahwa keadaan mulai membaik di Sibanye Stillwater. (lari/balapan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *