JAKARTA, ILLINI NEWS – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikendo) resmi menurunkan target penjualan mobil di dalam negeri menjadi hanya 850.000 unit pada 2024. Sebelumnya, Giacendo punya target lebih besar yakni menjual 1,1 juta unit, yakni 23 persen atau 250 ribu unit. kurang dari target.
“Iya sebenarnya seperti bulan September lalu, seharusnya kita prediksi akan ada perbaikan, mungkin di bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, bahkan sedikit meningkat. Tapi nyatanya September “turun padahal ada tidak ada pengurangan yang signifikan,” kata Sekretaris Jenderal Gaikendo Kokoh Kumara, Jumat (25/10/2024).
Penjualan pabrikan ke dealer (grosir) sepanjang Januari-September 2024 hanya 633.218 unit, turun 122.560 unit atau 16,2 persen dari 755.778 unit terjual pada periode yang sama tahun lalu. Konsumen juga mengalami penurunan penjualan diler (retail sales) sebanyak 657.223 unit, turun 11,9 persen atau 89.023 unit dari 746.246 unit terjual pada periode yang sama tahun lalu. Angka penjualan tersebut menjadi modal untuk mencapai target penjualan terbaru Gaikindo.
“Iya, kami perkirakan dari diskusi dengan seluruh anggota. Perkiraannya sekitar 850 itu wajar,” kata Kukuh.
Bulan September lalu, hanya terjual 72.667 unit dari pabrik ke dealer (grosir). Capaian tersebut turun 4,8 persen dibandingkan Agustus yang terjual 76.304 unit. Penjualan grosir bulan lalu juga merupakan yang terendah dalam empat bulan.
Sementara itu, penjualan ritel juga turun menjadi 72.366 unit pada September 2024, turun lebih tajam atau 5,8 persen dari 76.808 unit pada Agustus 2024.
“Kita harapkan di bulan Oktober ada perbaikan lagi. Jadi di akhir tahun ada perbaikan, ada peningkatan, namun kenaikan yang besar sulit untuk memenuhi perkiraan 1 juta. Jadi kalau kita perkirakan di perkiraan kenaikannya 850. “Itu sampai akhir tahun,” lanjutnya.
Meski sulit mencapai target penjualan 1 juta unit pada tahun ini, Gaikendo optimis penjualan tahun depan bisa membaik bahkan mencapai 1 juta unit, tak jauh berbeda dengan tahun lalu.
“Masih 1 juta. Masih 1 juta. Kita harapkan meningkat. Karena faktor lain yang berkontribusi terhadap penjualan kendaraan bermotor, seperti suku bunga, sudah membaik kan? FED dan BI Karena sudah turun, maka pasti pemerintah sudah sudah terbentuk, presiden sudah dilantik, jadi kita sudah bisa melihat kebijakannya ke depan seperti apa. Nah, ini juga memberikan getaran yang positif,” kata Kokoh. (jari/wur) Simak video di bawah ini: Video: Turunnya Penjualan Mobil, Tunggu Stimulus Pajak Artikel Selanjutnya Genjot Penjualan Mobil dan PHK Berhenti, kita butuh insentif ini pada bisnis otomotif