JAKARTA, ILLINI NEWS – Ketua Divisi Kerja APINDO Bob Azam menilai tugas terpenting yang harus diselesaikan pemerintahan baru Prabowo-Kibran adalah mengambil langkah tegas dalam dunia usaha dalam negeri, yakni mendistribusikan barang ke luar negeri. Ekspansi Tiongkok yang luar biasa menyebabkan membanjirnya produk Tiongkok di Indonesia, memberikan tekanan pada bisnis produsen lokal, membanjiri pasar lokal dengan barang impor murah, dan pemerintah berencana menaikkan PPN menjadi 12 persen pada tahun 2025. Di sisi lain, Andri Satrio Nugroho, Kepala Pusat Perindustrian, Perdagangan dan Investasi, mengkonfirmasi rangkaian empat bulan PMI manufaktur Indonesia mulai bulan Oktober. Indeks masih di angka 49,2 Andri mengatakan penurunan permintaan ekspor mitra dagang seperti China memberikan tekanan pada sektor manufaktur Indonesia. Selain itu, kelebihan pasokan di Tiongkok menjadikan Indonesia sebagai target pasar yang potensial, lalu apa dampak masuknya Tiongkok ke sektor manufaktur Indonesia? Selengkapnya lihat wawancara Shinda Zahara dengan Kepala Bidang Ketenagakerjaan APINDO, Bob Azam dan Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi INDEF, Squawk Box milik Andry Satrio Nugroho, ILLINI NEWS (Jumat, 01/11/2024).
Related Posts
berita aktual Ini Sosok Juragan Kontrakan Pertama di RI, Harta Tak Habis 6 Generasi
JAKARTA, ILLINI NEWS – Perumahan merupakan kebutuhan wajib bagi setiap manusia, sehingga kebutuhan akan hunian yang layak selalu tinggi. Pertanyaan…
berita aktual Daftar Nama Lengkap 49 Calon Menteri & Wamen di Kabinet Prabowo
Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang 49 calon perdana menteri dan wakil perdana menteri di kediamannya, Jalan…