Jakarta, ILLINI NEWS – Badai PHK di industri teknologi terus meningkat. Dropbox menjadi perusahaan terbaru yang memutuskan memangkas 20% atau 528 karyawan.
CEO Dropbox Drew Houston telah mengambil tanggung jawab atas situasi ini. Ia juga menyebut keputusan perusahaan menjadi situs penyedia data sebagai “pergeseran waktu”.
Penangguhan diterapkan jika terdapat banyak investasi. Dropbox juga akan mendesain ulang strukturnya dengan lebih efisien dan efektif.
“Sebagai CEO, saya bertanggung jawab penuh atas keputusan dan keadaan yang mengarah pada keputusan tersebut,” kata Houston dalam surat kepada stafnya yang dikutip Tech Crunch, Kamis. .
“Pasar berkembang pesat dan investor mengucurkan ratusan juta dolar ke sektor ini. Hal ini menggarisbawahi peluang yang kami cari dan perlunya investasi yang lebih mendesak dan kegiatan demonstrasi,” tambahnya.
Dropbox juga menyiapkan banyak uang untuk mengurangi tenaga kerjanya. Dalam dokumen SEC, diperkirakan $63-68 juta (Rp988,5 miliar-Rp1,06 triliun) akan masuk ke luar negeri.
Uang ini akan digunakan untuk tunjangan dan tunjangan bagi karyawan yang terkena dampak. Sekitar $47 hingga $52 juta (Rp 737,4 miliar-Rp 815,9 miliar) disisihkan sebagai biaya tambahan.
Dropbox akan membayar dua kali angsuran ini. Terbanyak pada kuartal keempat tahun 2024 dan satu lagi pada paruh pertama tahun 2025.
Dropbox harus menghadapi pasar yang berbahaya dalam layanan berbagi data. Perusahaan kalah dari pesaing lain seperti Box dan Google Drive.
Jumlah pengguna baru hanya 63.000 pada laporan kuartal keuangan terbaru. Pertumbuhan pada Q2-2024 juga tercatat rendah, hanya 1,9% year-on-year menjadi $634,5 juta (Rp9,9 triliun). (fab/fab) Saksikan video di bawah ini: Video: Membantu Indonesia Integrasikan Fintech Financial Services Tingkatkan Kredit UMKM Artikel Selanjutnya Badai PHK Gila-gilaan Microsoft-Google Compact PHK Ratusan Karyawan