JAKARTA, ILLINI NEWS – Aliran dana asing dicatat minggu lalu dari pasar keuangan domestik. Tindakan aliran keluar relatif dalam kategori yang memadai, karena jumlah hari kerja sangat singkat dan tidak ada sentimen besar.
Bank Indonesia (BI) menerbitkan data transaksi pada 30 Januari 2025, investor asing dicatat dalam penjualan RP. (SBN), dan membeli 5 miliar dp di perbankan Indonesia Ruchah Securities (Serbi).
Selama 2025, berdasarkan penentuan data pada 30 Januari 2025, investor asing dicatat dalam penjualan jaringan 1,72 triliun rp di pasar saham, sementara pasar SBN membeli nilai RP bersih 2,11 triliun dan membeli RP bersih 1.93 triliun di Serbia.
Pekan lalu, hari kerja hanya terjadi dua hari dan BI hanya direkam pada hari Kamis, jadi itu tidak cukup baik untuk ada. Akibatnya, aliran dana asing relatif stabil dan tidak berubah terlalu banyak.
Ini juga tercermin dalam hasil 10 tahun SBN dan tenor, yang belum mengalami banyak gerakan dalam minggu terakhir.
SBN akan kembali ke 30. dan 31 Januari 2025 hingga 6,965% dan 6,984%.
Sedangkan hasil Undang -Undang adalah 4,512% dan 4,567%.
Namun, apa yang harus dipantau minggu ini, terutama setelah presiden AS, Donald Trump, yang pada hari Sabtu (01.02.2025), menandatangani perintah untuk menuduh tarif 25% impor dari Meksiko dan Kanada, serta Meksiko dan Kanada, juga Dari Meksiko dan Kanada, serta 10% kewajiban impor pada produk di Cina.
Trump telah lama mendukung tarif sebagai cara untuk menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik dengan mitra bisnis AS. Dia juga menekankan bahwa kebijakan ini dibuat untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing dan mendapatkan pendapatan. Di sebuah ruang oval pada hari Jumat, dalam sebuah wawancara, Trump mengatakan keputusannya untuk mengenakan tarif barang -barang dari Kanada, Meksiko dan Cina adalah “ekonomi murni”. Namun, para ekonom khawatir ini mungkin “menyalakan” inflasi kembali ketika tampaknya tekanan harga mulai mereda.
Ini tiba -tiba menyebabkan Indeks Dolar AS (DXY) naik. Pada hari ini (03/02/2025) di 08:10 WIB, DXY menembak 1,24% menjadi 109,71. Posisi ini adalah yang tertinggi dari 13 Januari 2025.
Jika ini terus ditinggalkan, aliran dana asing akan mengalir secara berlimpah ke pasar keuangan AS dan meninggalkan negara -negara berkembang, termasuk Indonesia.
Selain itu, nilai tukar rupias terhadap dolar AS mungkin lebih buruk daripada kondisi saat ini.
Penelitian ILLINI NEWS
[E -mailom yang dilindungi] (Rev/Rev)