Jakarta, ILLINI NEWS – Kementerian Komunikasi dan Digital (Commadiger) direncanakan untuk dilelang dalam lelang spektrum frekuensi 1,4 GS. Frekuensi digunakan untuk Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan Internet cepat cepat.
Lelang akan dioperasikan dalam 80 MHz pada 1,4 GHz. Frekuensi, resepsi, mengatakan itu dapat digunakan untuk internet rumah dan mendukung sektor pendidikan dan kesehatan.
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mendorong layanan MOI dengan spektrum frekuensi 2,5 GHz. Ini adalah lisensi 30 BV yang disediakan oleh pemerintah untuk 15 zona di Indonesia.
Delapan perusahaan lisensi BVA adalah PT Barca Hardaya Parks memegang 14 lisensi BVA, PT Telom Indonesia (Persaro) TB.
Namun, sebagian besar frekuensi dikembalikan ke pemerintah. Klimaks, adalah media pertama, internax (baut) dan jasita izin dengan penarikan selama 2 tahun BHP. Ketiganya adalah Rp 364,8 miliar, RP343,5 miliar dari 15num (Bolt) dan Jasnita Aunili RP 2,19 miliar.
International memiliki peluang ke Zona 1 di wilayah operasional Sumatra utara dan Zona Jabodetabek-Bantene 4. Perusahaan ini dilaporkan diakuisisi oleh media pertama di 21.znita memiliki wilayah utara Sulela. Tiga dari mereka memiliki tunggakan dua tahun yang matang pada 17 November 2018.
Sebelum jatuh tempo, kementerian komunikasi dan informasi media pertama mencari keterlambatan dalam menyediakan BHP. Masalah ini dibawa ke Pengadilan Administrasi Negara (PTUN).
Jasnita bermaksud untuk membayar dan didenda. Ini akan memulihkan frekuensi. Pemerintah akhirnya membatalkan lisensi BWA dari tiga perusahaan. Keputusan itu dibuat pada 26 Desember, 25. Media pertama juga menutup Layanan Bolt dan terus memberikan RP 708,4 miliar hutang.
(Lady / Lady) Lihat video di bawah ini: Video: Wakil Menteri Comedigi mengungkapkan kemungkinan masa depan dan telur di AI artikel berikutnya berkominasi, ada internator nirkabel baru.