Jakarta,ILLINI NEWS- Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis laporan garis kemiskinan terbaru September 2024. Garis kemiskinan kini ditetapkan sebesar Rp595.242 per orang per bulan.
Garis kemiskinan ini sedikit meningkat dibandingkan 2,11 persen dibandingkan Maret 2024.
Angka tersebut menimbulkan pertanyaan besar, dengan biaya yang begitu mahal, bagaimana seseorang bisa hidup? Jika dibagi rata, jumlah tersebut setara dengan Rp148.750 per minggu atau sekitar Rp21.250 per hari. Memang kecil, tapi mari kita coba rencanakan pengeluarannya secara detail – apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok?
Sebagai kebutuhan pokok, yang diprioritaskan adalah penggunaan beras. Rata-rata seseorang membutuhkan 1,5 kg beras per minggu. Dengan harga pasar saat ini sekitar Rp15.000 per kilo, harga beras mencapai Rp22.500 per minggu.
Untuk melengkapi kebutuhan protein Anda, telur bisa menjadi pilihan. Rata-rata makan telur 0,5 kg per minggu membutuhkan sekitar Rp13.500, dan harga telur ayam lokal sekitar Rp27.000 per kg.
Jika ingin menambahkan daging ayam sebagai sumber protein lainnya, daging ayam 0,3 kg per minggu harganya sekitar Rp 11.100, mengingat harga ayam broiler mencapai Rp 37.000 per kg. Sebagai suplemen, tempe dengan permintaan sekitar 0,5 kg per minggu bisa didapatkan dengan harga Rp 6.000, berdasarkan harga pasaran Rp 12.000 per kg.
Namun, kebutuhan tidak hanya terbatas pada pangan. Biaya listrik juga harus diperhatikan. Dengan asumsi konsumsi 50 kWh per bulan dan tarif Rp 1.600 per kWh, maka setiap minggu dibutuhkan listrik sekitar Rp 20.000.
Dengan ongkos kirim sederhana yang diperkirakan Rp 50.000 per minggu, sisa uang mulai habis. Dari total Rp148.750,- setelah kebutuhan pokok seperti pangan, listrik, dan transportasi, tersisa sekitar Rp25.650 untuk kebutuhan lainnya. Jumlah tersebut bisa disisihkan untuk belanjaan, bahan-bahan dapur, atau bahkan tabungan kecil untuk keadaan darurat.
Namun, kenyataan hidup di garis kemiskinan ini sangatlah sulit. Kenaikan harga bahan pokok, kebutuhan mendesak, dan keadaan tak terduga lainnya seringkali menjadi tantangan besar. Rencana anggaran yang solid memang penting, namun masih banyak orang yang terjebak dalam kehidupan yang serba kekurangan. Apakah Rp 595.000 benar-benar cukup untuk hidup? Kenyataannya adalah, bagi banyak orang, angka ini cukup untuk bernafas, bukan untuk menjalani kehidupan yang layak.
Riset ILLINI NEWS (emb/emb)