Jakarta, ILLINI NEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa ancaman waktu ekstrem masih menyembunyikan sejumlah daerah di Indonesia. Ini terungkap terutama sebelum musim liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Akibatnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga melakukan kunjungan kerja ke kantor akting. Gubernur Jawa Tengah (Jawa Tengah), Jumat (12/13/2024). Untuk mengingat potensi eskalasi kondisi cuaca ekstrem dari 16 hingga 23 Desember 2024 di wilayah tengah Jawa.
Tetapi dia juga ingat bahwa potensi waktu ekstrem harus berlanjut hingga 9 Januari 2024.
Selain itu, Dwikorita juga melakukan kunjungan kerja kepada Sekretaris Wilayah Khusus Yogyakarta (DIY) Beny Suharsono di Sekretariat Wilayah Khusus (DI) Yogyakarta (DIY / Jogja).
“Ada beberapa fenomena yang terjadi bersama dan menyebabkan peningkatan kondisi cuaca ekstrem. Dari pintu masuk ke Monsun Asia yang mengangkut uap air dan hujan yang terjadi hampir di puncak musim hujan,” kata Dwikorita dalam siaran pers di situs web resmi, dikutip Rabu (18/12/2024).
Kondisi itu, jelasnya, diperburuk oleh pengaruh Samudra Pasifik yang semakin dingin.
“Karena air semakin panas, jadi ada peningkatan curah hujan yang harus mencapai 20% atau umumnya disebut fenomena mesin bubut,” katanya.
Selain itu, pengejaran Dwikorita, ada juga dinamika atmosfer lainnya yang mempengaruhi pendakian kondisi cuaca ekstrem seperti osilasi Madden-Julian (MJO), aktivitas beberapa gelombang atmosfer, khususnya roskutenial dan frekuensi yang lebih rendah, serta keberadaan pertemuan angin (konvergensi) dan fasilitas yang lebih rendah.
“Sirkulasi aktif dari topan siklon 93S juga harus dipantau di wilayah pusat Java dan Yogyakarta (Jogja). Dalam bentuk peningkatan ketinggian ombak di perairan selatan Jawa,” jelasnya.
“Cuaca tahun ini sedikit berbeda dari apa yang biasanya terjadi. Karena itu harus diawasi untuk Dasarian II pada bulan Desember untuk wilayah DIY,” kata Dwikorita.
Dwikorita meminta koordinasi dengan BPPD terus dilakukan, untuk mencegah banjir Jawa dan DIY pusat untuk mengantisipasi potensi bencana yang terjadi.
“Meskipun upaya atenuasi telah dilakukan, diharapkan masyarakat tetap waspada dan menghormati apa yang ditransmisikan oleh pemerintah,” kata Dwikorita.
Tanggapi peringatan BMKG, bertindak. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, berjanji untuk melakukan upaya untuk mengantisipasi.
“Kami telah menyiapkan antisipasi berbagai hal yang akan terjadi. Kami juga meminta bantuan dari BMKG dan BNPB untuk membuat perubahan cuaca,” katanya.
Pada kesempatan yang terpisah, kata Dwikorita, partainya dengan BNPB, TNI dan Polri akan membuat perubahan cuaca untuk mengantisipasi potensi bencana alam selama liburan Nataru. Ini ditransmisikan selama pertemuan koordinasi sektoral croix yang diadakan di Auditorium PTIK, Jakarta, 16/12/2024.
“Dengan BNPB, TNI dan Polri, kami akan membuat beberapa poin perubahan cuaca yang ditakuti berdampak pada potensi bencana, seperti banjir dan tanah longsor. Kami terus berkoordinasi untuk memastikan keamanan masyarakat selama periode liburan,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa potensi waktu ekstrem harus berlanjut hingga 9 Januari 2024.
“Dengan peningkatan eskalasi meteorologis, terutama di daerah -daerah yang dilintasi dengan jalan kembali. Diberikan cuaca buruk, publik untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru melalui aplikasi info BMKG yang diintegrasikan ke dalam jalur pengembalian,” kata Dwikorita.
Di sisi lain, Menteri Transportasi (Menhub) Dudy Purwaghandi meminta hal yang sama.
“Kami mendesak masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dalam perencanaan perjalanan. Khususnya mereka yang melibatkan transportasi maritim, untuk menghindari potensi risiko yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem,” kata Menteri Transportasi. (DCE / DCE) Tonton video di bawah ini: Video: Waspadalah! Ada waktu yang ekstrem untuk 3 hari ke depan dari artikel berikut! Efek buruk dari nina fenomena atmosfer mengancam liburan Nataru di sini