Yakarta, ILLINI NEWS: Masalah yang mengesankan tetap menjadi perhatian penting bagi pemerintah. Karena kondisi ini dapat membahayakan masa depan dan generasi negara berikutnya.
Salah satu faktor pendidikan adalah diare. Diare dan muntah, penyakit menular dapat menyebabkan anak kehilangan cairan dan banyak nutrisi penting.
Data terbaru dari Survei Nutrisi Indonesia 2020 menunjukkan 9,8%dari prevalensi diare. Diare sangat erat terkait dengan yang mengesankan.
“Diare adalah kematian terbesar kedua pada anak -anak muda setelah kekurangan gizi,” kata Dr. Prima Yosphine, M.K.M, direktur Kementerian Kesehatan, pada webinarium, bahwa pneumonia dan diare dilakukan di Kementerian Kesehatan Indonesia.
“Ketika seorang anak diare, bahan mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan juga dibuat dengan diare,” katanya lagi.
Dia juga mengatakan bahwa alasan utama diare pada anak -anak di bawah 3 tahun adalah rotavirus. Karena infeksi, enzim laktase tidak dapat mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Ada banyak karakteristik pada anak -anak yang diare yang disebabkan oleh rotavirus. Ini dimulai dengan banyak gerakan usus, bokong merah, bau asam, terlalu sering Ketut.
Cara untuk mencegah diare adalah dengan mempertahankan gaya hidup yang bersih dan sehat, karena penyebab utama bayi adalah infeksi virus dan bakteri. Jangan lupa untuk memperhatikan pilihan makanan atau menggunakan alat makan dan menjamin imunisasi vaksinasi terhadap rotavirus.
“Pencegahan diare ada dalam beberapa cara. Hanya satu karakteristik imunisasi rotavirus. Imunisasi ini memperoleh 3 dosis, yaitu 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan,” jelasnya. (HSY/HSY) Lihat video di bawah ini: Video: Potensi dan daya saing sektor kesehatan Indonesia di pasar global, daftar artikel 21 berikut yang tidak gratis, meskipun