JAKARTA, ILLINI NEWS – Aliran dana asing terdaftar minggu lalu, menjual jaringan dari pasar keuangan lokal. Aktivitas knalpot lebih besar, khususnya jaring yang dijual di Indonesia Rupiah Securities (SRBI).
Bank Indonesia merilis data transaksi di 8-10 2025. Pada bulan April, di mana total investor asing mendaftarkan RP24,04 triliun untuk dijual. Penjualan bersih ditenagai oleh NET, dijual di pasar SRBI, State Securities (SBN) dan RP10,47 triliun, RP7,84 triliun dan RP5,73 triliun saham.
Aliran bersih asing pada tahun 2025 (YTD), berdasarkan pengaturan data pada 10 April 2025, SRBI dan RP13.05 triliun terdaftar RP7.11 triliun pembelian di pasar SBN, yang telah menjual rp32.48 triliun saham.
Berdasarkan pemantauan studi ILLINI NEWS, penjualan bersih RP24 triliun telah menjadi yang terburuk setidaknya sejak Januari 2023 atau selama dua tahun terakhir.
Minggu lalu adalah waktu perang tarif perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina. Sentimen ini memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
Pasar saham, obligasi, nilai tukar mata uang rupiah, sampai SRBI juga dipengaruhi secara negatif oleh ketidakpastian impor perdagangan dan laju antara kedua negara.
Berikut jadwal penuh waktu sebelum sepanjang minggu:
April 2025
Trump meningkatkan skor timbal balik mereka ke Cina menjadi 84%. AS juga meningkatkan ADV Valorem de minimis menjadi 90% dan biaya untuk produk menjadi $ 75 dari 1 Mei (USD 150 dari 1 Juni).
9 April 2025
Tingkat tambahan 84% dibandingkan dengan Cina mulai berlaku dan Beijing meningkatkan tarif untuk barang -barang AS menjadi 84%. Akibatnya, tarif AS mencapai 104%untuk Cina.
Pada hari yang sama, Trump meningkatkan biaya timbal balik AS untuk impor Cina sebesar 125%, yang segera berlaku. Dia juga melakukan istirahat 90 hari pada tingkat negara dan wilayah lain.
Trump juga meningkatkan pajak impor ad valorem de minimis menjadi 120% dan biaya per item menjadi $ 100 dari 1 Mei ($ 200 dari 1 Juni).
April 2025
84% dari tarif Cina untuk barang -barang AS mulai berlaku. Untuk ini, Gedung Putih dengan jelas menyatakan bahwa 125% dari tingkat taruhan dalam tarif 20% tambahan yang dibebankan untuk ChINT akan dibebankan untuk mencapai 145% pada tingkat akhir.
April 2025
China meningkatkan tarif di AS menjadi 125%, yang berlaku mulai 12 April. Beijing, kemudian mengatakan bahwa ia tidak akan lagi menanggapi tarif AS.
Arus keluar modal dari Indonesia
Perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina memiliki dampak signifikan pada arus keluar modal dari Indonesia. Ketidakpastian yang diciptakan oleh perang dagang ini sering memungkinkan investor asing untuk mengumpulkan dana mereka dari pasar pembangunan, termasuk Indonesia, untuk menemukan aset yang lebih aman, dalam hal ini emas.
Hal ini menyebabkan tekanan pada laju rupiah, yang melemah sebagai akibat dari aliran modal. Selain itu, ketidakpastian ini juga mempengaruhi pasar modal Indonesia, mengurangi indeks harga saham majemuk (CSPI) sebagai salah satu konsekuensinya.
Selama harga emas dunia naik pada saat yang sama, bahkan mencapai maksimum (ATH) USD 3.236/Trojan.
Emas dianggap sebagai aset suaka yang aman karena stabil dan resisten terhadap guncangan ekonomi. Berikut adalah beberapa alasan utama:
1. Nilai yang konsisten: Emas tidak terpengaruh oleh inflasi, seperti mata uang fiat. Nilainya cenderung bertahan hidup bahkan jika ekonomi tidak stabil
2 .. Volatilitas Rendah: Dibandingkan dengan Aset Lainnya Seperti Saham, Emas adalah Volatilitas Lebih Rendah sehingga menjadi pilihan yang aman bagi investor
3 .. Permintaan Tinggi Selama Krisis: Jika ada ketidakpastian global, banyak investor fokus pada emas, peningkatan permintaan dan harga emas
4. Value Stod: Emas dianggap sebagai cara untuk menyimpan nilai -nilai yang dapat melindungi kekayaan dari risiko ekonomi jangka panjang.
ILLINI NEWS
[E -Pasts dilindungi] (rev/rev)