berita aktual Buruh Minta UMP 2025 Naik 8-10%, Pengusaha Wanti-Wanti Ancaman Ini

Jakarta, ILLINI NEWS – Partai Buruh mengusulkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 8-10% pada tahun 2025. Hal ini karena kenaikan upah sebelumnya tidak sejalan dengan laju inflasi. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pun menanggapi usulan tersebut.

Wakil Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Apindo DKI Jakarta Nurjaman menilai usulan kenaikan gaji harus realistis dengan mempertimbangkan kemungkinan dan keberlanjutan usaha. Menurutnya, percuma jika kenaikan upah tinggi, namun tidak ada kelangsungan usaha.

Meski demikian, dia tidak melarang buruh mengutarakan keinginannya untuk menuntut kenaikan upah minimum sebesar 8-10% pada tahun 2025.

“Namanya proposal, katakanlah 8-15%, 15-20% juga oke. Ini disebut usulan. Ya, begitulah cara kami menyikapinya. Namun usulan tersebut harus realistis. Saya minta kepada teman-teman serikat pekerja, tuntutannya harus realistis, tidak sepihak, tapi realistis untuk kelangsungan usaha dan kelangsungan kerja, kata Nurjaman kepada ILLINI NEWS, Senin (14/10/2024).

“Apakah kenaikan gaji sebesar itu realistis jika dilihat dari kemampuan perusahaan? Nah, kalau kenaikannya lebih tinggi tapi tidak ada keberlangsungan usaha, percuma saja. Berarti Anda juga menganggur, kan? Nah, harusnya realistis.” . lanjutnya.

Ia juga menegaskan, upah minimum paling rendah adalah bagi pekerja dengan masa kerja kurang dari 1 tahun, sedangkan bagi pekerja dengan masa kerja lebih dari 1 tahun, kenaikan gaji dapat disepakati secara internal di dalam perusahaan, berdasarkan gaji. Skala Struktur Gaji (SUSU) dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan.

“Pertama-tama kita perlu mengetahui psikologi atau filosofi bahwa upah minimum adalah upah bagi pekerja yang masa kerjanya 0 tahun (atau kurang dari 1 tahun). Artinya, mereka baru mulai bekerja atau masih mencoba melamar. sebuah pekerjaan.” upah minimum hari ini “Semua rekan-rekan harus memahami hal ini dan saya yakin semua teman-teman sudah mengetahui filosofi ini,” ujarnya.

Selain itu, menurut dia, kenaikan upah minimum juga berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa lainnya. Oleh karena itu, ia menilai keputusan kenaikan upah minimum pada tahun 2025 harus menjadi pertimbangan semua pihak, sebab perekonomian Indonesia saat ini sedang dalam kondisi yang buruk.

“Kita bisa buktikan pertumbuhan ekonomi kita bukan 5,8%. Bukan 6%. Pertumbuhan ekonomi kita hanya 5,2%. Ini (menunjukkan) ekonomi kita tidak bisa bergerak. Meski dolar sekarang sedang turun, tapi “Perekonomian juga turun, kata Nurjaman.

“Nah, ini yang dilirik oleh dunia usaha. Sebaiknya teman-teman (serikat buruh) tidak mempermasalahkannya, memberikan harapan palsu kepada teman atau anggotanya, sampai ke PHP,” imbuhnya. . (wur) Tonton video di bawah ini: Video: UMP 2025 naik 6,5%, buruh bersorak, tapi pengusaha berteriak? Artikel berikutnya Ketua Partai Buruh Ngotot Minta Kenaikan UMP 8-10%, Ternyata Begini Perhitungannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *