JAKARTA, ILLINI NEWS – Isano Mbias adalah sebuah desa di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merak, Papua bagian selatan. Kawasannya terlihat aneh, namun merupakan kawasan yang memiliki nuansa alam yang asri, mulai dari hutan hingga lahan pertanian bagi penduduknya untuk bertani untuk penghidupan mereka.
Potensi lahan pertanian di desa ini sangat besar sehingga tidak heran jika sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Cerita menarik juga datang dari Klaster Usaha Sayur Baroka di Isano Mbias, klaster yang tercipta berkat bantuan Program Pemberdayaan Klasterkuhidupu BRI yang mampu meningkatkan produktivitas setiap anggotanya.
Fidayat Rahman, Ketua Kelompok Usaha Sayur Baroka, mengatakan awalnya kelompok usaha tersebut terbentuk pada tahun 2023 atas bantuan Menteri BRI bernama Agustina Etivori atau lebih dikenal dengan Ina.
“Awalnya saya pertama kali bertemu dengan Mbak Ina, dia menterinya di sini. Dari dia saya diarahkan untuk membentuk kelompok Hidukku cluster ini. Akhirnya saya mencari anggotanya yaitu saya sendiri dan 9 anggota lainnya dengan bimbingan Mbak Ina. Jadi cluster ini pertama kali terbentuk pada tahun 2023,” ujarnya, Senin. (20/1/2025) kata Fidayat dalam keterangan resmi.
Fidayat menjelaskan, aktivitas perekonomian masyarakat Isano Mbias banyak terfokus pada bidang pertanian, ada pula yang menjadi petani padi dan petani sayur-sayuran.
“Kalau kegiatan di masing-masing usaha, karena masing-masing punya lahan masing-masing. Tapi ada kalanya kita berkumpul demi kemajuan kelompok. Yang biasa dibicarakan adalah bagaimana agar pertanian lebih baik ke depan,” ujarnya. lanjutan.
Anggota Kelompok Dagang Sayur Baroka merupakan petani sayuran yang menggunakan sistem usaha tani hortikultura. Berbagai jenis sayuran seperti daun bawang, cabai, tomat, kubis, sawi dan masih banyak lagi dikonsumsi sehari-hari.
Untuk pemasarannya ada pengepul yang menerima hasil panen dari petani dan menjual atau mendistribusikannya kembali kepada masyarakat. Namun, Fidayat mengaku omzetnya sendiri tidak menentu karena mengikuti harga pasar yang naik turun.
Program KlasterkuHidupku BRI mendorong kesejahteraan anggota
Diakui Fidayat, sejak mengikuti program KlasterkuHidupku dari BRI, ia dan anggota lainnya merasakan dampak positif yang lebih besar dibandingkan sebelum bergabung. BRI memberikan berbagai bantuan, termasuk pembiayaan, untuk memberikan tambahan dana atau modal kepada setiap anggota untuk mengembangkan usahanya.
“Tim kami juga mendapat bantuan dari BRI seperti Alcon untuk mesin petani, spray tank untuk penyemprotan dan pompa air dengan selang. Alat-alat ini sangat membantu meningkatkan produktivitas anggota tim,” lanjutnya.
Selain bantuan seperti pinjaman dan bantuan peralatan usaha, kelompok usaha ini juga mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan anggotanya. Pembelajaran yang didapat salah satunya adalah penanganan hama yang menurut Fidayam merupakan salah satu tantangan terbesar bagi petani di Isano Mbias.
“Hama menjadi salah satu tantangannya. Di musim panas, kalau kita menanam kacang hijau, hama sangat sulit diatasi. Dengan pelatihan dari BRI, kita bisa memperluas pengetahuan kita,” jelasnya.
Sebagai ketua klaster, Fidayat mengaku sangat bersyukur atas berbagai program BRI dalam mendukung petani di wilayahnya.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BRI yang telah memberikan dukungan kepada tim bisnis kami, seperti alat-alat yang membantu produktivitas kami. Kemudian kami mendapat pinjaman yang membantu kami menambah permodalan. Melalui BRI, kami banyak membantu,” kata Pitayat.
Ia yakin kerja sama dengan BRI dapat terus berlanjut secara berkelanjutan dan akan memudahkan petani jika membutuhkan bantuan.
Harapannya, jika membutuhkan modal, alat, dan bantuan lainnya kedepannya akan lebih mudah. Saya berharap kerjasama ini dapat terus membantu dan mengapresiasi petani lainnya, kata Pidayat.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Subari mengatakan Pemberdayaan Klaster Bisnis merupakan pemberdayaan kelompok-kelompok usaha yang dibentuk berdasarkan usaha sejenis untuk menciptakan keeratan dan kesatuan guna memajukan dan mengembangkan usaha para anggotanya.
Hingga akhir Desember 2024, BRI mencatat terdapat 38.574 kelompok usaha yang tergabung dalam skema KlasterkuHidupku, 47,61% di antaranya merupakan kelompok pertanian. Subari menambahkan, program pemberdayaan klaster ini merupakan wujud dukungan tulus terhadap komitmen BRI dalam mendukung Asta Cita, khususnya dalam mendorong swasembada pangan.
“Secara umum strategi bisnis mikro BRI akan fokus pada pemberdayaan sebelum pembiayaan. Sebagai bank yang berkomitmen terhadap pelaku UMKM, BRI memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari tingkat akar rumput, integrasi dan interkoneksi,” kata Subari.
(hura/hura) Simak videonya di bawah ini: Video: Lagu peluang bisnis produk perawatan rambut lokal go global Artikel Berikutnya Pendanaan Makassar Temui Agen BRILink Hero Mariati