Pada tahun 2025, Jakarta, ILLINI NEWS Energy Mineral Reserve (ESDM) telah menetapkan target produksi nikel domestik untuk mencapai 220 juta ton pada tahun 2025.
Tori Wemano, direktur Biro Minerva Minerva, mengatakan tujuan Nickel Magic Productions tahun ini lebih besar dari Rencana Kerja Nikel dan Anggaran (RKAB) yang disetujui oleh Pemerintah pada tahun 2025.
“Kemarin (Tujuan Produksi Sihir Nikel) 220 (juta ton) Ya. Sangat banyak,” Tori menjelaskan, dan target produksi nikel Indonesia untuk 2025 telah dikutip oleh Kementerian Energi Jakarta (6) (6) (6) (6) ) (6) (6) (6) (6) 6 (6 6/2/2025).
Semakin besar tujuan pemerintah untuk produksi nikel, semakin banyak TRI berlanjut, karena tidak semua kinerja perusahaan nikel domestik disetujui. Salah satu alasan dibatasi oleh lisensi pembebasan lahan untuk produksi nikel.
“Jadi, bedakan dengan target produksi RKAB, karena konflik dikatakan sekarang telah ditemukan tidak bebas,” tambahnya.
Pada saat yang sama, tujuan produksi nikel pada tahun 2025 pada tahun 2025 dipantau berdasarkan pendaftaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nickel Rkab pada tahun 2024. Pemerintah telah berjanji untuk mencapai 240 juta ton di Nikuri RKA pada tahun 2024.
Sebelumnya, Menteri Mineral Energi Baril dan mineral mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk meninjau rencana kerja dan anggaran (RKAB) untuk sektor nikel. Ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan industri dan keberlanjutan wirausaha lokal.
Menurut Bahlil, kebijakan ini dibuat untuk memastikan bahwa RKAB lebih konsisten dengan kebutuhan industri. Dia kemudian menekankan bahwa meskipun produksi itu sendiri belum diterapkan, pemerintah mempertahankan tuntutan perusahaan untuk kemampuan industri yang ada.
“Mari kita buat kebutuhan RKAB. Belum ada paku antara tuntutan perusahaan dan kemampuan industri. Kami juga memperhatikan pengusaha lokal,” kata Baril dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (17/1) (19/1) / 2025).
Bahl telah memperjelas bahwa tujuan kebijakan ini adalah untuk memberi bisnis lokal kesempatan untuk menjual produk mereka. Alasannya adalah bahwa jika tidak ada yang mengatur distribusi ini, pengusaha lokal akan merasa sulit untuk menjual produk pertambangan.
“Jadi, misalnya, jika industri perusahaan menawarkan 20 juta rkab untuk dijual,” katanya.
(PGR/PGR) Tonton video di bawah ini: Video: Ri Nikli Peluang Ekspor Artikel berikutnya “King” oleh Donald Trump, 70% dari produksi Nikel Ri-ri di dunia