Jakarta, ILLINI NEWS – Biaya Liburan (THR) hanya hari penghitungan hari, di mana ia harus dibayar dengan gelandangan dan BUMD dengan detail untuk peralatan negara setelah 7 hari, dan akan dibayar 2 minggu sebelum festival idilfitri mulai Senin, Senin, Senin.
Pekerja/pekerja di pekerja atau karyawan swasta, diikuti oleh X -7 Lebaron 2025 atau sekitar 24 Maret 2025 (jika Idul Fitri jatuh pada tanggal 31 Maret 2025).
Beberapa orang Indonesia pasti akan menggunakan THR untuk kebutuhan Ramadhan. Tetapi penelitian yang jelas menunjukkan bahwa setiap generasi digunakan tidak hanya untuk digunakan tetapi juga dari berinvestasi.
Yunow Indonesia, bagian dari Global Institute for Consumer Research, memberi Indonesia lagi gambaran tentang orang -orang Indonesia, Ramadhan dan Labaran, yang sedang mempersiapkan periode selamat datang tahun 2025. Melalui penelitian tahunan (THR) tentang ekspektasi biaya liburan (THR), Yuzov telah mengungkapkan perbedaan yang signifikan antara masalah keuangan Indonesia.
Yugov, CEO Indonesia, mengatakan: “Yugov tertarik untuk mengungkapkan wawasan ritual unik seperti Global Consumer Research Institute, Ramadhan Indonesia. Data ini menunjukkan bagaimana tradisi lokal dikombinasikan dengan tren ekonomi dan kami bangga memberikan apa yang kami berikan.” Generasi muda lebih suka menabung dan berinvestasi
Data penelitian di Yuzov menunjukkan bahwa jika 55% dari Indonesia optimis bahwa mereka mendapatkan THR, 29% masih mencurigakan. Bagi mereka yang berpikir mereka menerima THR, ada perbedaan dalam model penggunaan antara generasi muda dan generasi yang lebih tua.
• General Z D (1997-2009) kemungkinan akan menabung (64%) dan investasi (31%), yang menunjukkan lebih banyak kesadaran ekonomi daripada generasi sebelumnya. Bagikan THR Anda di toko (59%) dan berikan kepada orang lain seperti keluarga atau pekerja (biasanya 47%dan 31%bayi).
“Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kami melihat lebih banyak tentang pentingnya manajemen keuangan Genenz saat ini. Kebanyakan orang memilih untuk menabung dan berinvestasi. Sementara itu, generasi yang lebih tua masih mempertahankan kebutuhan keluarga mereka dan berbagi tradisi, seperti donasi atau pelukan. Edward.
Pola biaya yang berbeda antar generasi
Perbedaan dalam generasi juga dapat diamati dalam hal tujuan membeli barang dengan THR. Jika umum lebih fokus pada produk individu, generasi yang lebih tua lebih suka kebutuhan rumah, kebutuhan harian dan hampir Idul Fitri.
• Jan Z D (1997-2009) Pakaian (72%), sepatu (39%), produk perawatan diri dan kosmetik (54%), dan gadget (33%) • Milania (1981-1996) (58%). (61%)
Dalam hal saluran bisnis, tren tujuan Indonesia untuk membeli orang juga menunjukkan perbedaan antara offline dan online. Produk Pakaian (75%), serta hanya -Curves dan Cosmetics (68%) telah direncanakan untuk membeli offline dari tahun lalu, menunjukkan bahwa konsumen lebih suka pengalaman langsung dalam memilih produk pakaian dan kecantikan. Sebaliknya, paket data/internet (55%), pembayaran daya dan akun (46%) dan langganan hiburan (44%) direncanakan akan dibeli secara online sebagai cerminan dari transaksi rutin dalam digital.
Sikap bersama kuat dalam semua generasi
Selain perbedaan dalam model pengeluaran dan investasi, sikap bersama tetap menjadi prioritas untuk segala usia. Setengah dari responden (47%) berencana untuk menyumbang lebih dari biasanya, tetapi jumlah yang sama menyumbang seperti tahun -tahun sebelumnya. Themia (59%) telah menjadi saluran donasi paling populer, diikuti oleh penawaran langsung dalam bentuk bagian utama (50%) dan tunai (47%).
“Distribusi Ramadhan, LeBaron dan RV adalah momen penting bagi pasar dan pebisnis Indonesia. Dengan penelitian ini, Edward menyimpulkan bahwa Edward menyimpulkan bahwa Jogov berharap dapat memberikan wawasan yang tak ternilai dalam perencanaan strategi mereka, meningkatkan peluang dan keberhasilan dalam periode penting ini.”
Penelitian di ILLINI NEWS
[Dilindungi – Hilang] (gergaji)