Iacarta, ILLINI NEWS: Mereka semua diberi kebebasan untuk merangkul agama dan membuat ibadat sesuai dengan agama mereka. Orang lain juga harus menghormati keputusan seseorang yang menganut agama tertentu.
Dari sini ada toleransi yang dapat mempertahankan keharmonisan agama. Salah satu sikap terlihat dalam sejarah para suster dan saudara perempuan, khususnya Abdul Malik Karim Amrullah dan Abdul Wadud Karim Amrullah.
Abdul Malik dikenal sebagai sosok Islam dan seorang sarjana Indonesia yang hebat yang memiliki nama terkenal Buya Hamka. Sementara Abdul Wadud Karim Amrullah alias Awka adalah Buya Hamka Sister yang memeluk orang Kristen dan menjadi seorang imam di Amerika Serikat. Tumbuh di keluarga Muslim patuh
Hubungan antara Hamka dan Awka adalah laut, tetapi ibu yang berbeda. Hamka lahir dari pasangan Karim Amrullah dan Sitti Shafiah. Sementara itu, Awka berasal dari perut situs Hindu, istri ke -3 Karim Amrullah.
Memiliki ayah dari seorang sarjana hebat telah membuat mereka berdua memiliki pengetahuan agama yang kuat sejak kecil. Keduanya menerima pendidikan di sekolah -sekolah Islam sebagai formal atau informal. Dengan demikian, keduanya memiliki waktu pendidikan yang sangat berbeda karena mereka memiliki perubahan usia 19 tahun.
Awka lebih dekat dengan ayahnya daripada Hamka yang beremigrasi dari rumah sejak kecil. Dalam Autobiografi berjudul Sumatra Warrior: Mighty Man of Love and Courage (2016) Awka, selalu mengikuti ayahnya berjuang untuk kemerdekaan Padang Indonesia di Pulau Jawa.
Awka juga melihat bahwa ayahnya memberinya napas terakhir pada 2 Juni 1945. Setelah Karim Amrullah meninggal, dia memutuskan untuk pergi ke Amerika Serikat pada tahun 1949 atau ketika dia berusia 22 tahun.
“Pada awal 1949, saya meninggalkan Indonesia dan saya bekerja di kapal di sekitar dunia, termasuk Amerika Serikat. Saya akhirnya menetap di San Francisco, Amerika Serikat, pada akhir 1950 dan saya bekerja sebagai bagian dari pertanian,” kata Awka.
The Cloud Collection -Born pada tahun 1927 dengan Buya Hamka terjadi pada tahun 1952. Ketika mereka berkumpul lagi setelah 10 tahun pemisahan, keduanya sangat berbeda. Hamka menjadi guru Muslim yang terkenal, seorang guru dan figur di Indonesia. Sementara Awka, dia mengubah namanya di Willy Amrul.
“Di San Francisco, adik laki -laki saya yang telah terpisah selama hampir 10 tahun, yang datang ke luar negeri setelah ayah kami meninggal. Dia adalah saudara perempuan saya, Abdul Wadud Karim Amrullah. Di Amerika Barat, Willy Amrul,” kenang Hamka di Amerika (1952). Brother Ulama, saudara perempuan pendeta
Pertemuan dengan Hamka membuat Awka tersenyum karena dia bisa mendapatkan pekerjaan permanen di Konsulat Indonesia San Francisco. Dari sini, ia secara aktif menyebarkan ajaran Islam di Pusat Islam, Los Angeles dan berpartisipasi dalam penciptaan Asosiasi Masyarakat Indonesia di Amerika Serikat pada tahun 1962.
Saat bekerja dan menyebarkan kelas agama, Awka menikah dengan Vera Ellen George pada tahun 1970 dan memiliki tiga anak. Pernikahan itu membuat Awka sangat bahagia. Keluarga kecilnya dididik dengan pengajaran Islam para penyembah, serta anggur yang dikonversi.
Dalam otobiografi, Awka menceritakan kisah memberikan Vera Mukena, karpet doa dan tim doa untuk mendukung iman Islam. Mereka juga tinggal di Indonesia. Hanya saja perubahan yang terjadi pada tahun 1981. Musim panas ingin menjadi seorang Kristen. Awka terkesan dan marah.
“Saya tidak pernah mencoba ini sebelumnya di musim panas,” kata Awka bahwa dia mengalami dilema yang hebat.
Akibatnya, untuk menjaga integritas keluarga, Awka berpartisipasi dalam anggur yang memeluk orang Kristen. Baik mereka dan keluarga mereka dibaptis di Kebayoran Baru. Pada tahun 1983, mereka kembali ke Amerika Serikat dan Awka untuk menjadi imam di California.
Dari sini, orang -orang Kristen mengenalinya sebagai pendeta Amrul yang willy. Ketika Awka berbalik, Hamka sudah menjadi teman sebagai sarjana Indonesia yang hebat dan menjadi pemimpin MUI pertama. Pikirannya dipertimbangkan oleh banyak orang, termasuk bagaimana dia memberi umat Islam untuk memberi tahu Natal kepada orang -orang Kristen.
Hanya saja Hamka tidak bisa mengomentari keputusan adik laki -laki itu karena dia telah meninggal pada tahun 1981, sebelum Awka berbalik. Pekerjaan Awka sebagai seorang imam berlanjut di Amerika Serikat dan Indonesia. Dia mencatat bahwa Kekristenan telah menyebar ke Sumatra Barat pada tahun 1996. Namun, distribusinya secara singkat dan memutuskan untuk kembali ke Amerika Serikat sampai meninggal pada 2012.