JAKARTA, ILLINI NEWS – Transaksi sederhana menggunakan layanan mobile banking atau m-banking menjadi semakin populer setelah industri perbankan mengembangkan aplikasi perbankan untuk aplikasi investasi besar dan berbagai metode pembayaran.
Namun perlu Anda waspadai, meskipun rumit dan mudahnya bertransaksi dengan aplikasi m-banking, risiko pencurian tetap ada. Jika Anda tidak berhati-hati, teknologi digital dapat membuat akun Anda diretas dan tabungan Anda terhapus seluruhnya.
Jenis penipuan yang sering kita dengar pada aplikasi m-banking antara lain pencurian identitas, penipuan atau penipuan. Namun selain itu, ada cara lain seperti pasar modal, fintech dan perusahaan lainnya.
Peniruan Identitas adalah ketika seseorang meniru identitas orang atau entitas lain. Dalam kasus ini, pelaku berpura-pura menjadi perusahaan investasi tertentu untuk mencuri uang korban.
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyebut ada lebih dari 340 link penipuan di pasar modal, fintech, dan perusahaan lain yang menggunakan modus pencocokan. Banyak ditemukan atau lebih dari 100 link di platform Telegram. Lalu ada 77 nomor WhatsApp, 54 website dan 67 Instagram serta platform lainnya yang membagikan link.
Kepala Eksekutif Pengawas Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan Frederica Widyasari Devi atau Kiki meminta Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) segera melaporkan aktivitas penipuan. “Jadi jangan harap ada yang rugi,” ujarnya dalam jumpa pers Jumat (13/12/2024) di Rapat Dewan Komisaris November 2024.
Tahun ini hingga November 2024, OJK menerima 31.099 pengaduan melalui Aplikasi Perlindungan Konsumen (APPK). Sebanyak 11.901 perbankan dan 10.961 pengaduan terkait perusahaan keuangan berbasis teknologi (FinTech). Laly, OJK menerima 6.496 pengaduan mengenai perusahaan keuangan dan 1.322 pengaduan mengenai asuransi.
Untuk mencegah risiko di sektor keuangan, konsumen perlu mengetahui langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk mencegahnya. OJK telah mengeluarkan imbauan agar tidak menjadi korban maling dengan memanfaatkan sistem teknologi keuangan digital, termasuk m-banking.
Tips Mencegah Kejahatan Perbankan Digital:
1. Jangan membagikan Kode Akses/Nomor Identifikasi Pribadi (PIN) Anda.
2. Tidak mencatat dan menyimpan kode akses SMS/nomor bank seseorang dimana orang lain dapat dengan mudah menemukannya.
3. Periksa transaksi dengan teliti sebelum mengkonfirmasi transaksi
4. Setiap melakukan transaksi, tunggu beberapa saat hingga mendapat respon transaksi tersebut
5. Untuk setiap transaksi, pelanggan akan menerima pesan notifikasi transaksi berupa SMS atau email yang akan disimpan di mailbox. Periksa isi notifikasi dengan cermat dan segera hubungi bank jika ada transaksi mencurigakan
6. Jika Anda merasa seperti orang yang Anda kenal, segera ubah PIN Anda
7. Apabila kartu SIM GSM hilang, dicuri atau dialihkan ke orang lain, segera laporkan ke cabang bank terdekat atau segera informasikan ke pusat penyelidikan bank.
8. Waspada terhadap spam atau malware online yang mungkin mencuri informasi pribadi Anda dan menyalahgunakannya di masa mendatang.
9. Jangan melakukan transaksi online di tempat umum seperti warnet, WIFI gratis karena informasi kita bisa dicuri oleh pihak lain dalam jaringan ini.
10. Jangan lupa logout setelah menyelesaikan transaksi online banking
11. Jika Anda mengganti ponsel, pastikan semua data telah dihapus untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihak lain yang menggunakan ponsel tersebut. (Fab/Fab) Tonton video di bawah ini: Video: Kemenperin dorong Apple bangun pabrik di RI dengan isi 35% TKDN Artikel berikutnya Fudster ditemukan berusia 19 tahun setelah meretas akun Rp 3,7 triliun.