JAKARTA, CNPC Indonesia – Organisasi pengunjung lingkungan Ecoton Foundation mengingat risiko risiko mikroblastik lagi dalam kehidupan sehari -hari. Selama waktu ini, mereka mengungkapkan hasil partikel microfacted dalam soket teh populer yang dikonsumsi oleh banyak orang pada tahun 2024.
Dalam akun Instagram resmi mereka, ia mengatakan bahwa mikroblastik tipe serat dalam soket teh dari berbagai merek, termasuk @ecoton.id, ecoton, ecoton, sosro, teh yang riang, barry muri, tong dji.
Dipercayai bahwa itu berasal dari polimer sintetis seperti mikrofoklastik polietilen (PE) dan nilon, yang merupakan lapisan atau struktur utama amplop teh, ”Aliansi di Jakarta (Plastil 3/2025). Poid -Poundsyal yang sebenarnya adalah Polisi yang Dibuat dari Polisi dan Polisi yang Dibuat dari Grup Polisi (BPOM Ri) sebelumnya telah mengolah yang telah diilapkan oleh Teh Polisi dan Teh yang Dibuat dari Grup (BPOM RI) yang telah diisi dengan beberapa teh (BPOM RI) yang telah diisi dengan beberapa teh (BPOM RI) yang telah diisi dengan beberapa teh (BPOM RI) yang telah diisi dengan teh. proses segel.
Namun, ketika kantong diproduksi menggunakan air panas pada suhu 95 ° C, terbukti bahwa proses pemanasan akan dilepaskan bahkan setelah menyelesaikan proses pemanasan. Ecoton juga ingat bahwa partikel microfacted yang dilepaskan oleh soket teh berisiko memasuki tubuh manusia melalui berbagai jalur.
Jika fase berikut dan mereka memasuki tubuh, risiko mikroblastik:- Saat mengonsumsi teh, dinding usus dapat memasuki aliran darah, partikel-partikel kecil dapat memasuki aliran darah. Termasuk risiko kematian sel akibat peradangan kronis.
Ecoton menyarankan masyarakat untuk pergi ke sistem bir paling alami, yaitu penggunaan daun teh asli tanpa soket teh. Filter baja, kaca Prancis atau madu cetak adalah alternatif lingkungan dan aman untuk tubuh.
“Di masa lalu, teh dibuat langsung menggunakan daun teh atau kantong plastik tanpa daun teh. Metode ini tidak hanya alami, tetapi juga bebas dari risiko polusi mikrofraktik,” tulis Ecoton. .