illini news Sudah Dibuktikan Sains, 9 Kebiasaan Ini Bikin Panjang Umur

Daftar isi

JAKARTA, ILLINI NEWS – Usia adalah rahasia Tuhan, namun jika ingin berumur panjang harus mencoba banyak hal.

Menurut Healthline, jika seseorang ingin hidup lebih lama di dunia, ada banyak cara untuk hidup. Salah satu caranya adalah dengan pola makan yang baik, olahraga teratur, dan menjaga pola hidup sehat.

Laporan Healthline mengutip berbagai penelitian dan merangkum setidaknya sembilan kebiasaan gaya hidup yang bisa dimanfaatkan untuk umur panjang. Apa? Berikut ulasannya. 1. Jangan makan terlalu banyak

Penelitian pada hewan yang diterbitkan Pubmed pada tahun 2010 menunjukkan bahwa pengurangan asupan kalori dari 10 hingga 50 persen meningkatkan umur maksimal.

Selain itu, banyak penelitian mengenai kemiskinan jangka panjang menemukan hubungan antara asupan kalori rendah, harapan hidup lebih lama, dan penurunan risiko penyakit. Oleh karena itu, pembatasan kalori dapat menurunkan berat badan dan lemak perut yang sering dikaitkan dengan umur pendek.

Namun, pembatasan kalori jangka panjang seringkali tidak berkelanjutan dan menimbulkan banyak efek samping seperti rasa lapar, suhu tubuh, dan penurunan gairah seks. 2. Makan kacang-kacangan secara teratur

Kacang adalah makanan yang sangat enak. Pasalnya, jenis makanan ini diketahui banyak mengandung protein, serat, antioksidan, dan tumbuhan bermanfaat. Selain itu, buah zaitun dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral yang baik seperti tembaga, magnesium, kalium, folat, niasin, serta vitamin B6 dan E.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa kacang-kacangan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, diabetes, sindrom metabolik, obesitas dan berbagai jenis kanker.

Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa orang yang makan setidaknya tiga kacang dalam seminggu memiliki risiko kematian dini 39 persen lebih rendah.

Kemudian, dua tinjauan terbaru yang melibatkan lebih dari 350.000 orang menemukan bahwa satu porsi kacang-kacangan per minggu mengurangi risiko semua penyebab kematian sebesar empat ratus dan satu porsi kacang-kacangan per hari sebesar 27 persen. penyakit jantung 3. Makan kunyit secara teratur

Dalam hal strategi anti penuaan, kunyit adalah pilihan yang baik karena mengandung kurkumin. Berkat sifat antioksidan dan anti inflamasinya, kurkumin membantu menjaga fungsi otak, jantung, dan paru-paru, serta melindungi tubuh dari risiko kanker dan penyakit akibat sinar matahari.

Penelitian in vivo dan in vitro pada manusia telah mengkonfirmasi bahwa kurkumin membantu mencegah penyakit jantung, diabetes, penyakit inflamasi dan penyakit neurodegeneratif, sehingga mengurangi risiko kematian seseorang di usia muda. 4. Makanlah secara teratur

Mengonsumsi berbagai macam makanan nabati, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, dan kacang-kacangan, disebut-sebut dapat mengurangi penyakit dan memperpanjang umur masyarakat.

Banyak penelitian mengaitkan makanan kaya nabati dengan kematian dini, penurunan risiko kanker, sindrom metabolik, penyakit jantung, depresi, dan kerusakan otak. Efek ini terkait dengan nutrisi dan antioksidan dalam makanan nabati seperti polifenol, karotenoid, folat, dan vitamin C.

Selain itu, banyak penelitian menunjukkan bahwa mengikuti pola makan vegetarian dan vegan dapat mengurangi risiko kematian dini sebesar 12 hingga 15 persen, dan risiko kematian akibat kanker atau penyakit jantung, ginjal, atau hormonal sebesar 29 hingga 52 persen. 5. Jaga keteraturan tubuh

Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan di The Lancet menemukan bahwa olahraga 15 menit sehari dapat menambah usia tiga tahun seseorang. Secara khusus, jika Anda menambahkan aktivitas fisik 15 menit sehari, risiko kematian Anda turun sebesar empat persen.

Sebuah tinjauan baru-baru ini menemukan bahwa orang berusia di atas 60 tahun yang sering berolahraga memiliki risiko kematian dini 22 persen lebih rendah, bahkan jika mereka menghabiskan waktu kurang dari 150 menit seminggu. Sedangkan jika Anda berolahraga 150 menit dalam seminggu, risiko kematian dini sebesar 28 persen.

Terakhir, banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukan aktivitas berat memiliki risiko kematian dini 5 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang melakukan aktivitas sedang atau netral. 6. Jangan merokok

Sebuah penelitian yang diterbitkan di PubMed Central pada tahun 2013 menemukan bahwa perokok kehilangan harapan hidup hingga 10 tahun dan tiga kali lebih mungkin meninggal lebih awal dibandingkan non-perokok. Sebuah tinjauan terbaru pada tahun 2020 menyebutkan bahwa berhenti merokok pada usia 40 tahun dapat mencegah semua kematian terkait rokok.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Am J Public Health menunjukkan bahwa orang yang berhenti merokok pada usia 35 tahun dapat memperpanjang umurnya hingga 8,5 tahun. Kemudian, berhenti merokok di usia 60an dapat menambah umur hidup Anda hingga 3,7 tahun. 7. Kurangi konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan seringkali dikaitkan dengan penyakit hati, jantung dan pankreas, serta kematian dini. Namun, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat mengurangi risiko banyak penyakit, termasuk mengurangi risiko kematian dini sebesar 17 hingga 18 persen.

Ketimbang meminum alkohol, buah-buahan bernama wine dinilai lebih bermanfaat karena kandungan antioksidan polifenolnya yang tinggi. Timo E. Hasil penelitian yang dilakukan selama 29 tahun oleh Strandberg dkk menunjukkan bahwa pria yang suka minum alkohol memiliki 34 persen lebih sedikit kematian dini dibandingkan orang yang menyukai bir atau minuman beralkohol.

Selain itu, ulasan yang diterbitkan oleh Nutrients menemukan bahwa alkohol dapat melindungi orang dari penyakit jantung, diabetes melitus, penyakit saraf, dan sindrom metabolik. 8. Utamakan kebahagiaan

Sebuah penelitian selama lima tahun menemukan bahwa orang yang bahagia sepanjang hidupnya memiliki risiko kematian dini 3,7 persen lebih rendah.

Belakangan, sebuah penelitian terhadap 180 biarawati Katolik menemukan bahwa mereka yang paling bahagia pada usia 22 tahun memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk hidup setidaknya hingga 60 tahun ke depan.

Terakhir, tinjauan terhadap 35 penelitian menemukan bahwa orang yang bahagia hidup 18% lebih lama dibandingkan orang yang tidak bahagia. 9. Jangan cemas dan stres

Meski terkesan sepele, ternyata stres dan kecemasan bisa memperpendek umur seseorang. Misalnya, wanita yang stres atau stres dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung, stroke, atau kanker paru-paru.

Sementara itu, pria yang sering khawatir dan stres juga memiliki risiko kematian dini tiga kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih banyak istirahat.

Penelitian menunjukkan bahwa penyandang tunanetra memiliki risiko kematian dini 42 persen lebih tinggi dibandingkan profesional. Selain itu, tertawa dan memandang hidup secara positif dikatakan dapat mengurangi stres sehingga berpotensi memperpanjang umur seseorang.

(hsy/hsy) Simak videonya di bawah ini: Video: Masa-masa Shin Tae Yong Bersama Tim Indonesia Artikel selanjutnya 10 Kebiasaan Buruk yang Bikin Rezeki Susah, Hentikan Sekarang !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *