illini berita BSI Siap Garap Bullion Bank, Ini Bedanya dengan Platform Trading Emas

Jakarta, ILLINI NEWS – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. . 17 Tahun 2024 tentang Penerapan UU Bullion.

Surya Indrastomo, Chief Financial Officer BSI Banjaran, mengatakan POJK membuka peluang untuk mengembangkan jaringan perdagangan emas ke depan. Dikatakannya, sejak didirikan 3 tahun lalu, pihaknya terus mencatatkan kinerja yang baik di bidang produk, sektor, dan industri emas.

Banjaran mengatakan di Kantor Pusat Bank BSI, Senin (23/12/2024): “Oleh karena itu, BSI hendaknya menjadi pusat kegiatan usaha dalam tugas yang ditetapkan POJK.”

Ia juga menjelaskan, layanan perbankan tersebut berbeda dengan platform jual beli emas online yang ada selama ini. Banjaran mengatakan, bedanya layanan perbankan syariah selalu di bawah emas atau cadangan.

Banjaran menjelaskan, “Kekhawatiran mereka [situs emas] adalah mereka sebenarnya memperdagangkan atau menjual dan berinvestasi emas tanpa emas sebenarnya. “

“Saya melihat dalam konteks syariah, semua lembaga keuangan syariah yang menangani emas, atau memperdagangkan komoditas, selalu dibenarkan. “Setiap nasabah bisa mendapatkan keuntungan dengan berada di lembaga keuangan syariah.”

Sekadar informasi, aktivitas di perbankan syariah, termasuk bisnis berbasis emas, harus memiliki aset inti, dan inilah yang membedakan BSI dengan jual beli emas yang dulu banyak dilakukan di situs e-commerce.

Sebagaimana disepakati dalam POJK No. 17/2024 tentang Penerapan UU Bisnis Emas Batangan, memerintahkan lembaga keuangan (LJK) termasuk bank syariah untuk melakukan bisnis emas batangan seperti penyimpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, penyimpanan emas, dan kegiatan lainnya.

Banjaran mengatakan banyak penelitian seperti SUSENAS menunjukkan bahwa logam mulia termasuk emas termasuk tiga negara teratas untuk investasi. Lanjutnya, layanan emas batangan ini memiliki kemampuan untuk mendukung komoditas seperti emas.

Banjaran menjelaskan, dari 28 produk yang dibidik pemerintah, emas mampu memberikan dampak sebesar 1,48%. Oleh karena itu, Indonesia mempunyai banyak potensi untuk menjadi emas.

“Hal ini tentunya dimungkinkan dengan dukungan dari pihak jasa banteng, dan dalam hal ini kami melihat kami khususnya di BSI terlibat dalam tingkat pelecehan tersebut,” tegasnya.

Lebih lanjut, Banjaran mengatakan layanan emas batangan ini merupakan “peluang emas” dan dapat mendorong pertumbuhan perbankan syariah yang memiliki suku bunga lebih rendah yaitu 1% hingga 2% per dibandingkan bank konvensional. Oleh karena itu, layanan emas batangan dianggap sebagai pendorong pertumbuhan spesifik bank tersebut.

Banjaran menyimpulkan: “Jadi pada dasarnya saya paham, mohon maaf, ini analis, saya kira suatu saat kita bisa menjadi bank emas.”

Ia melanjutkan, diperlukan lebih banyak dukungan lingkungan agar kita dapat mengembangkan sistem perbankan emas yang sejalan dengan kebutuhan perekonomian Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pihaknya telah mengajukan izin untuk melakukan usaha perbankan emas.

Hery berkata di gedung Smesco, Selasa (12/10/2024), saat ditanya apakah BSI bisa mendirikan bank emas batangan tahun depan: “Insya Allah sudah siap.”

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto merekomendasikan Pegadaian melalui PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan BSI mengungguli bank emas atau bank batangan.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *