Jakarta, ILLINI NEWS – Direktur Bank PT Rakyat Indonesia (Persero) TBK (BBRI), Sunarso mengatakan kondisi BRI dasar sangat kuat dan sehat, meskipun pada 2024 saham BBBRI turun 28,73 % menjadi RP 4.080 (30/30/30/12 /2024).
“Tentu saja itu tidak dapat dipisahkan dari faktor -faktor eksternal. Mungkin investor asing mempertimbangkan banyak pertukaran. Jika kursus menurun, mereka tentu berpikir bahwa setiap laba modal yang mereka terima pasti akan dikompensasi oleh penurunan perubahan tingkat yang digunakan di sini, “Dia menjelaskan Sunarso untuk ILLINI NEWS, Jumat 17.01.2024).
Selain itu, Sunarso melanjutkan, BRI memiliki rasio kecukupan modal (CAR) lebih tinggi dari 26 %. Sunarso menekankan dengan posisi mobil yang selama lima tahun ke depan, berapa pun jumlah laba BRI, itu mungkin tidak dihentikan oleh modal.
“Aspek terpenting dari bank adalah modal. Kecukupan modal mobil kami lebih dari 26 %. Meskipun risiko semua jenis risiko hanya membutuhkan 7,5 %, BRI memiliki 26 %atau masih menggunakan ruang modal lebih dari 7 %,” Sunarso dikatakan.
Sungguh luar biasa bahwa di tengah penurunan saham di pasar modal pemegang saham BBRI mendaftarkan pertumbuhan lebih lanjut.
Pada tanggal 31 Desember 2024, jumlah pemegang saham BBRI mencapai 653 247 investor dengan peningkatan 38.186 investor dibandingkan dengan periode November 2024, yang didominasi oleh investor lokal.
Sunarso juga menekankan bahwa BRI tidak tetap diam dan terus mengembangkan berbagai upaya, seperti memperkuat proses proses dan menyediakan dana Kur dengan 100% dana dari bank.
“Jadi jika bulu macet, KUR mendapat 70 % dibayar untuk asuransi. Maka 30 % dari risiko perbankan. Jadi kita bisa mengendarai Kur NPL sekitar 2 % dan itu sehat. Dan perusahaan menengah, jadi tidak ada Perlu membuat NPL kurang dari 1 %.
Untuk informasi, selama 2024, BRI berhasil mengarahkan pinjaman bisnis orang (KUR) dalam jumlah 184,98 triliun rp, yang memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Distribusi Bri Kur mencakup lebih dari 4 juta debitur atau perusahaan kecil dan menengah di semua wilayah Indonesia yang berfokus pada sektor produktif seperti pertanian, penangkapan ikan dan perdagangan. Program ini adalah manifestasi nyata dari peran BRI dalam meningkatkan kualitas pekerjaan dan bisnis pendukung.
(DPU/DPU) Tonton video di bawah ini: Video: Musim pemicu – Trump 2.0, saham mana yang layak diburu? Artikel tambahan berikut dari industri keuangan, BRI adalah bank terbesar dalam versi ini