Jakarta, ILLINI NEWS – Pasar Keuangan Indonesia, selama sesi proses proses, zona merah kompak sebelum pengumuman paket kebijakan ekonomi oleh pemerintah Prabovo -ibrani.
JCI turun hingga 1,49% dalam tiga puluh menit pertama sesi transaksi.
Selain mengumumkan paket kebijakan ekonomi yang diharapkan oleh manajer, peluang buruk JCI dan Rupiah juga memengaruhi emosi global yang buruk, di tengah sikap investor yang menunggu tingkat bunga pada perbandingan bank sentral minggu ini.
Hari ini Presiden Prabovo Subiano akan membahas nasib kebijakan pajak tambahan (PPN) dengan serangkaian menteri besok. Menteri Ekonomi Terdakwa Airlangga Harto, Menteri Keuangan Sri Muliani Indravat dan Menteri Investasi/Dewan Koordinasi Investasi (BKPM) Rosan Roslan.
Menurut Airlangga, tidak hanya PPN yang akan diumumkan, tetapi banyak kebijakan ekonomi akan diumumkan. Basis hukum meliputi peraturan pemerintah dan peraturan Menteri Keuangan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Muliani Indravat memberikan sinyal yang kuat untuk PPN dan PPN wajib pada Januari 2025.
Sri Mulanian menanggapi 12% pada tahun 2025 dengan keakuratan tingkat PPN untuk anggota DPR.
Selain itu, Central Statistics Agency (BPS), yang menerbitkan emosi lain, mengekspor data di negara ini, serta data keseimbangan impor dengan impor pada November 2024.
Neraca perdagangan akan berlanjut pada November 2024. Namun, diharapkan kelebihan akan berkurang karena impor yang berlebihan.
Sebelumnya, BPS mencatat saldo perdagangan Indonesia yang berlebihan pada Oktober 2024 dan mencapai $ 2,48 miliar dan terus mencapai lebih dari $ 3,23 miliar pada September 2024.
Konsensus pasar yang dikumpulkan oleh ILLINI NEWS dari 11 lembaga memperkirakan bahwa pada bulan November 2024 saldo perdagangan akan mencapai $ 2,21 miliar.
Oktober lebih rendah dari 2024, yang mencapai $ 2,48 miliar.
Jika saldo perdagangan telah bertambah, Indonesia telah menerbitkan lebih dari 55 bulan sejak Mei 2020. Kelebihan meluas dari Presiden Joko Vidodo (Jokov) dari Prabovo ke Subuanto.
Konsensus juga menunjukkan bahwa ekspor akan meningkat sebesar 6,07% (tahun/yoy), dan impor akan meningkat 6,36% pada November 2024. Ekspor pada Oktober 2024 10,3% (YOO) dan 17% impor (YOO).
Di sisi global, setelah pengumuman data ekonomi yang kuat, peningkatan pengembalian Departemen Keuangan Treasury Treasury Treasury Treasury Treasury Treasury Treasury telah meningkat. Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,18% pada 106,81. Angka ini lebih rendah dari penutupan sebelumnya 107.
Selain itu, data yang disebutkan di atas dari inflasi pabrikan AS (IHP) juga merupakan kekuatan pendorong yang baru -baru ini dilemahkan oleh rupee.
Untuk informasi, paman IHP Sam bulan lalu Oktober lalu, Oktober lalu, Oktober lalu meningkat sebesar 3%. Angka ini juga lebih tinggi dari 2,6%ekspektasi pasar.
Kemudian, Cina, mitra terbesar perdagangan Indonesia, menerbitkan beberapa data ekonomi. Hari ini, Cina akan menerbitkan produksi industri Cina setiap tahun dari Januari 2024 hingga November.
Pada Oktober 2024, industri Cina sebelumnya telah mempertahankan 5,8%dari produksi. Angka ini diamati sebagai 5,8%dari September 2024.
Namun demikian, Cina juga akan menerbitkan tingkat pengangguran November 2024.
Selain itu, China sebelumnya telah menerbitkan data ritel Cina untuk penjualan ritel.
Namun, masalah utamanya adalah bahwa investor sedang menunggu keputusan suku bunga terbaru tentang perbankan Indonesia (BI) dan bank sentral AS (Federal Reserve/Federal).
Meyakinkan suku bunga FID diperkirakan akan berada di pertemuan FOMC pada hari Selasa dan Rabu. Pada saat yang sama, bank mengadakan pertemuan untuk menentukan arah kebijakan moneter.
(FSD/FSD) Tonton video di bawah ini: Video: Rupiah, IHSG dikirim ketika jatuh ke 6.500 artikel Bei Wulandari Stocks Bangun Laksana (BSBK) dengan kuat menonton gerakan dengan kuat.