Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka dan cenderung menguat pada awal sesi perdagangan Kamis (31/10/2024), setelah enam hari berturut-turut diturunkan hingga kembali ke level psikologis 7.500 .
Pada pembukaan pasar hari ini, IHSG dibuka menguat tipis 0,03% ke 7.572,27. Lima menit setelah saya membuka sesi, IHSG menguat 0,45% ke 7.603,67. IHSG pun kembali mencapai level psikologis 7.600.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi saya hari ini mencapai sekitar Rp 990 miliar dengan total transaksi 1,7 miliar saham dan 76.319 transaksi.
Pergerakan IHSG hari ini masih cenderung dipengaruhi oleh sentimen pasar global yang cenderung tidak membaik di tengah ketidakpastian yang masih cukup tinggi. Sementara dari dalam negeri, sentimen terkait rilis hasil keuangan Q3 2024 masih mempengaruhi pergerakan JHSG.
Dari AS, terdapat berita bahwa lowongan kerja di AS turun ke level terendah dalam lebih dari 3,5 tahun pada bulan September lalu, yang menunjukkan bahwa badai Helene dan Milton untuk sementara waktu mempengaruhi permintaan tenaga kerja.
Departemen Tenaga Kerja AS diikuti pada hari Selasa dengan survei Conference Board yang menunjukkan persepsi konsumen terhadap pasar kerja meningkat secara signifikan pada bulan Oktober, mendorong kepercayaan konsumen ke level tertinggi dalam sembilan bulan.
Lowongan kerja, yang mengukur permintaan tenaga kerja, turun 418.000 menjadi 7,443 juta pada akhir September, level terendah sejak Januari 2021, menurut laporan JOLTS dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS.
Saat ini, data angkatan kerja akan semakin dilengkapi dengan klaim pengangguran untuk mengkaji kondisi pengangguran terkini.
Sebaliknya, ekonomi AS tumbuh 2,8% tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga tahun 2024, lebih rendah dari 3% pada kuartal kedua dan juga di bawah perkiraan sebesar 3%, menurut perkiraan awal dari Biro Analisis Ekonomi ( BEA).
Sementara di kawasan Asia, Tiongkok diperkirakan akan merilis Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Oktober 2024 pada Kamis (31/10/2024). Perkiraannya, PMI manufaktur Tiongkok akan meningkat dari 49,8 menjadi 50,1 atau dari level kontraksi ke level yang lebih luas.
Jika aktivitas manufaktur Tiongkok benar-benar pulih, hal ini akan membawa sentimen positif bagi Indonesia yang merupakan mitra dagang utama Tiongkok karena akan kembali meningkatkan ekspornya.
Selain itu, Bank of Japan (BoJ) juga akan merilis suku bunga acuan untuk periode Oktober. Saat ini, konsensusnya adalah BoJ akan terus mempertahankan suku bunga acuan jangka pendeknya di sekitar 0,25%.
Poin penting lainnya dari BoJ adalah pada saat yang sama, laporan perkiraan triwulanan BoJ akan dirilis, yang akan memberikan penilaian terhadap perekonomian Jepang.
Dari dalam negeri, pengumuman kinerja korporasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bisa menjadi motor penggerak IHSG hari ini karena membawa banyak bobot.
Pasar juga menantikan rilis inflasi dan aktivitas manufaktur Indonesia pada Jumat (1/11/2024). S&P Global akan merilis PMI Manufaktur Indonesia. Hal ini penting karena kita bisa melihat apakah kondisi operasional manufaktur di Indonesia membaik atau tidak.
Begitu pula informasi indeks harga konsumen (CPI) atau data inflasi juga penting karena kita bisa melihat apakah Indonesia akan kembali mengalami deflasi setiap bulannya atau mulai pulih dan mencatatkan inflasi bulanan.
RISET ILLINI NEWS (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: IHSG Kembali Menguat, Kembali ke Level 7.100 Artikel Berikutnya Meski Sentimen Rendah, IHSG Melonjak 1,33% ke 7.129 di Sesi I