Jakarta, ILLINI NEWS – Tekuk Sispuvan Minum BT
Mengenai Eksposisi Publik pada 30 Desember 2024, hanya 35 toko yang tersisa.
Pemerintahan TGUK mengatakan bahwa partainya menghadapi banyak tantangan pada tahun 2024, memaksa mereka untuk menutup toko. Dalam tantangan ini, target pasar adalah tingkat kinetika pasar yang menekan daya beli kelas menengah ke bawah.
Rasanya dalam seperempat hingga tiga tahun lalu. Selain itu, konsumen saat ini merasa lebih mahal saat membeli makanan dan minuman secara online.
Tantangannya adalah lebih suka membeli persyaratan dasar seseorang. Tantangan ini banyak F&S, jenis minuman atau lebah. Itu harus dilakukan oleh Dguk dengan menutup perdagangan, ”pada hari Jumat (1. 1. 2010).
Konsep ini juga menciptakan fokus sakelar TGEK. Di masa depan, TGOK akan membuka saluran potensial dengan pola bader, saluran pendidikan dan saluran transportasi umum.
Sementara itu, selain toko -toko DGA pada kuartal ketiga tahun 2024, ia juga menderita kerugian 20 miliar. Ini bertentangan dengan periode yang sama tahun lalu, yang merupakan keuntungan 4,16 miliar dp.
Menurut perusahaan, ada tiga faktor yang menyebabkan kerugian. Antara lain, ada akun platform online besar yang berinvestasi dalam produk es krim, tetapi tidak seperti yang diharapkan dan toko ditutup.
Informasi, DGUK direkam pada bulan September 2024 penyusutan pendapatan dari 30,4%.
Namun, TGEK telah mendaftarkan kinerja untuk biaya pendapatan. Ini dapat dilihat dari 48,67 miliar dp pada kuartal ketiga 2024 menjadi 35,14 miliar dp.
Aset TGEK terdaftar di 195,58 miliar RP dan bertanggung jawab atas Rp 157,03 miliar dan 38,55 miliar rp.
(MKH/MKH) Tonton video di bawah ini: Video: Digital Bank Majikan LBS