Jakarta, ILLINI NEWS – Kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan (TI) diperkirakan dapat memperkuat produktivitas di berbagai industri. Pemerintah terus mendorong pengembangan dan persetujuan teknologi TI di industri telekomunikasi.
Dalam pengembangan salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka, Oinedo Hutchison Indos (Indosat atau IOH). Vikram Sinha, direktur Presiden dan CEO Indosat (CEO), mengatakan bahwa banyak unit perusahaan dan bisnis telah melakukan teknologi untuk mendorong pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif.
“Kami menggunakan semua yang kami lakukan. Ini bukan hanya tentang jaringan, perdagangan penjualan. Kami merangkul dan membuat karyawan produktif kami,” Vikram dikutip pada hari Senin (01.01.2010).
Jangan berhenti di sini, komitmen Vikram untuk mengembangkan Indonesia dimanifestasikan dalam berbagai inisiatif. Tiga platform inovatif dirilis oleh Indoses, yaitu IM3 Platinum, ia dan Merkeka Cloud. Platform ini dirancang untuk menjangkau orang -orang dari Indonesia, dari sirkuit bisnis hingga pengguna individu.
“Kami berusaha untuk memperkenalkan kedaulatan di mana kecerdasan buatan berasal dari Indonesia, Indonesia dan Indonesia,” kata Vikram.
Bagaimana tiga platform inovatif industri?
1. IM3 Platinum
IM3 Platinum adalah platform yang menyediakan pengalaman yang aman dan bebas spam dan terjadi secara real time. IM3 Platinum juga memiliki fungsi Smartask Platinum, portal kerugian teknologi yang mengotomatiskan pertanyaan pelanggan dalam format suara dan dapat memberikan jawaban cepat dan akurat melalui MYIM3.
2. Temanmu
Ooredo Hutchison Indoses (Indosat atau IOH) dan Goto dikembangkan oleh Model Bahasa Light-Ai Light (LLM) yang dikembangkan Goto. Platform ini, yang memberi wewenang kepada pengguna untuk menggunakannya untuk berbagai aplikasi, termasuk industri pendidikan, kesehatan dan kreatif. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memastikan bahwa semua orang Indonesia komprehensif dan bermanfaat.
3. Merka Cloud
Indosat, yang mempercepat persetujuan komputasi berbasisnya dan cloud di Indonesia, telah bekerja sama dengan kerja sama global dengan Lintasarta, Nvidia dan Accenture untuk meluncurkan Merika Cloud. Platform ini memungkinkan bisnis untuk memiliki keterampilan yang canggih untuk data analitik, interaksi pelanggan dan efisiensi operasional. Platform ini juga menyediakan akses ke pembuatan dan pembelajaran mesin.
Vikram Sinha menekankan bahwa Indos berkomitmen untuk memperkuat bakat digital di Indonesia, pelatihan jutaan talenta digital pada tahun 2027. Bakat muda ini memimpin revolusi digital di Indonesia.
“Kami ingin memastikan bahwa teknologi mencapai setiap sudut negara, dari kota -kota besar hingga daerah terpencil. Tidak ada yang harus terbatas pada rumah mereka,” katanya.
Dengan menunjukkan berbagai inovasi, indos Celfect dapat menghemat hingga $ 10 juta, menghemat sekitar $ 159,6 miliar setelah sistem selesai.
Vikram juga optimis bahwa jaringan dapat berhasil dalam mengembangkan kecerdasan buatan. Dia juga berusaha menjadikan Indonesia bab baru tentang teknologinya.
Seperti diketahui, indose dan NVIDIA bekerja sama dengan anak perusahaan mereka di indose melalui anak perusahaan mereka, Lintasarta, dan menjadi penyedia layanan mitra cloud Nvidia Indonesia pertama yang menghadirkan kedaulatan kepada negara.
Anak perusahaannya menyediakan layanan Indosat melalui Lintasarta, yang berbasis cloud untuk perusahaan negara bagian dan swasta Indonesia. (DPU/DPU) Tonton video di bawah ini: Video: Kota Berikutnya, Adopsi Kota Cerdas Untuk Membuat Penduduk Lebih Mudah Mengubah Artikel berikut menjadi Perusahaan Teknologi, ISAT Records Kanklong Performance