Daftar isi
Jakarta, ILLINI NEWS – Memiliki rumah sendiri menjadi dambaan banyak orang, terutama mereka yang bekerja di kota besar seperti Jakarta.
UMP (Upah Minimum Negara) wilayah metropolitan Jakarta ditetapkan sebesar Rp 5.396.761 pada tahun 2025, dan meski tantangan untuk mencapai impian tersebut masih ada, bukan berarti mustahil.
Bagi pekerja dengan pendapatan di kisaran tersebut, perencanaan keuangan yang matang adalah kunci terpenting untuk mencapai tujuan memiliki rumah pribadi.
Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu skema pembiayaan yang memungkinkan Anda membeli rumah secara mencicil dalam jangka waktu tertentu.
Dengan strategi pengelolaan keuangan yang tepat, bukan tidak mungkin memiliki rumah dengan gaji Rp 5,3 juta. Lalu bagaimana cara terbaik membeli rumah dengan pendapatan UMP di Jakarta pada tahun 2025? 1. Periksa DBR (Rasio Beban Hutang) Anda?
Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah menghitung DBR Anda. Apa itu DBR?
Debt Burden Ratio (DBR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan individu dalam membayar cicilan utang berdasarkan pendapatan bersih bulanan. DBR adalah salah satu faktor penting yang diperhatikan bank saat menilai kelayakan kredit seseorang.
Biasanya bank membatasi DBR hingga 50% dari laba bersih bulanan Anda. Artinya, Anda bisa menggunakan separuh penghasilan Anda untuk melunasi utang dan sisanya digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Biasanya bank menetapkan batas DBR sebesar 50%. UMP Jakarta sebesar Rp5.396.761 per bulan, sehingga batasan DBR sebesar Rp2.698.380 per bulan. Artinya, jangka waktu KPR maksimal adalah Rp 2.698.380 per bulan. 2. Melakukan pembayaran uang muka dalam jumlah besar
Diskon Cicilan KPR Dengan melakukan uang muka yang lebih besar, maka sisa pokok pinjaman menjadi lebih rendah. Hal ini akan membuat cicilan bulanan lebih ringan dan sejalan dengan batasan DBR (Debt Burden Ratio) sekitar Rp 2,7 juta per bulan, dibandingkan gaji UMP Jakarta sebesar Rp 5,4 juta pada tahun 2025.
Semakin rendah jumlah pokok pinjaman, semakin sedikit bunga yang harus Anda bayarkan. Hal ini dapat membantu menghemat biaya dalam jangka panjang, yang penting bagi pekerja berupah minimum.
Melakukan pembayaran uang muka dalam jumlah besar dapat mempersingkat masa kontrak dan melunasi rumah Anda lebih cepat. Ini akan membantu mengurangi tekanan finansial dalam jangka panjang. 3. Tentukan istilah yang tepat dan tidak memberatkan.
Lamanya jangka waktu menentukan besaran nominal cicilan per bulannya. Semakin lama jangka waktu yang Anda pilih, maka harganya akan semakin murah.
Misalnya, jika Anda ingin membeli rumah seharga Rp 300 juta hingga Rp 500 juta dengan DBR Rp 2,7 juta per bulan, Anda mungkin harus memilih jangka waktu yang lebih panjang, misalnya 25 hingga 30 tahun. Oleh karena itu, cicilan bulanan tidak memberatkan dan sesuai dengan DBR.
Jika ada uang tambahan, pemegang hipotek dapat menyetornya kapan saja dan meminta pengurangan angsuran dalam jangka waktu yang sama atau pengurangan jangka waktu pembayaran hipotek yang sama. 4. Cari rumah di pinggiran kota
Memilih rumah di pinggiran kota bisa menjadi pilihan yang tepat, terutama bagi masyarakat dengan penghasilan UMP. Banyak kelebihannya, antara lain harga yang lebih murah dibandingkan properti di pusat kota.
Selain itu, kawasan pinggiran kota umumnya berkembang seiring berjalannya waktu untuk beradaptasi dengan perkembangan kota, sehingga pelayanan semakin lengkap.
Namun, saat memilih rumah di pinggiran kota, penting untuk memperhatikan akses transportasi menuju pusat kota. Pastikan Anda memiliki jalan raya, jalan tol, atau angkutan umum lainnya yang sesuai. Hal ini akan sangat membantu meningkatkan mobilitas, terutama bagi para pekerja yang harus melakukan perjalanan ke pusat kota setiap hari. 5. Memanfaatkan sistem subsidi sewa
Pemerintah menawarkan solusi untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan perumahan yang terjangkau melalui program perumahan bersubsidi. Program ini menawarkan beberapa keuntungan, antara lain uang muka (DP) yang lebih rendah, suku bunga tetap yang lebih rendah, dan jangka waktu yang jauh lebih panjang.
Bantuan perumahan biasanya ditujukan bagi pekerja dengan pendapatan tetap, seperti UMP, sehingga merupakan pilihan ideal bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas namun ingin memiliki rumah sendiri.
(hari/hari) Tonton video di bawah ini: Video: Cara mengelola uang Anda untuk menghadapi tantangan PPN 12% di tahun 2025