Jakarta, ILLINI NEWS – Israel kembali kehilangan warga negaranya yang ditangkap oleh milisi Hamas di Gaza, Palestina. Hal ini terjadi ketika kedua belah pihak masih terlibat dalam perang besar-besaran yang menewaskan lebih dari 42.000 warga sipil.
Mengutip CNN International, informasi tersebut terungkap setelah Hamas merilis foto jenazah wanita Israel yang tewas di Gaza utara. Namun, Abu Obeidah, juru bicara brigade militer Hamas al-Din al-Qassam, tidak berkomentar lebih lanjut mengenai nama tahanan tersebut.
Menanggapi hal tersebut pada rapat kabinet mingguan pada Minggu (24/11/2024), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel belum dapat memverifikasi gambar tersebut saat ini. Namun dia mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan ibu sandera yang terlihat di foto.
“Kami telah menghubungi keluarga-keluarga tersebut, dan pemberitahuan yang sesuai telah diberikan kepada semua keluarga. Hati kami tertuju kepada mereka,” kata Netanyahu, menekankan kesiapan pemerintah Israel untuk memulangkan semua tahanan, termasuk mereka yang meninggal.
“Sulit untuk menggambarkan mimpi buruk yang dia alami. Kami mengirimkan pelukan kami kepadanya dan keluarganya.”
Pria yang ditangkap tersebut merupakan salah satu dari 250 orang yang diculik Hamas dalam serangan lintas batas terbesar pada 7 Oktober 2023. Hal ini memicu perang antara kelompok tersebut dengan Israel.
Beberapa tahanan berhasil diselamatkan. Pada November 2023, lebih dari 100 orang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian penahanan dan gencatan senjata jangka pendek.
Sekitar 101 orang masih ditahan di Gaza. Dari jumlah tersebut, sekitar 34 narapidana diyakini tewas.
Israel sebelumnya menuduh Hamas merilis video para tahanan sebagai bentuk “teror psikologis” yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Netanyahu. Diketahui, Netanyahu berulang kali mendapat keberatan dari keluarga para tahanan untuk membuat kesepakatan dengan Hamas.
Sementara itu, pembicaraan mengenai perjanjian gencatan senjata bagi tahanan Gaza terhenti. Terlepas dari ledakan singkat aktivitas bulan lalu, belum ada pembicaraan nyata sejak enam tahanan Israel dibunuh oleh Hamas dan ditemukan di terowongan Gaza pada akhir Agustus.
Qatar mengumumkan bulan ini bahwa mereka mengakhiri perannya sebagai mediator dalam pembicaraan antara Israel dan Hamas setelah menyimpulkan bahwa tidak ada pihak yang melakukan negosiasi dengan itikad baik.
(luc/luc) Tonton video di bawah ini: Tahanan dari keluarga Hamas mendesak Israel untuk mengakhiri Gaza Artikel berikutnya Pemerintahan Israel sedang runtuh, kata Menteri Pertahanan Netanyahu harus diselidiki.