Jakarta, ILLINI NEWS – Dalam kasus Pertamine Hulu Energi (PHE) memenangkan dua hadiah emas dalam peringkat kinerja perusahaan di bidang manajemen lingkungan (kepemilikan) 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Kedua penghargaan ini adalah bukti keterlibatan perusahaan dalam memelihara dan melestarikan lingkungan, serta mengurangi gas rumah kaca dan kemampuan masyarakat.
PHE, sebagai ringkasan Minorione yang menekankan, didirikan pada tahun 2001 dan bertanggung jawab atas koordinator yang mengelola semua aset minyak dan gas, baik di luar negeri maupun di luar negeri, dengan penekanan pada efisiensi, inovasi, dan peningkatan minyak dan gas (minyak dan gas).
PHE mengelola area kerja (WK) berdasarkan lima regional, dengan mempertimbangkan aspek -aspek volume produksi, kompleksitas regional dan operasi.
Pendapatan dari PHE pada tahun 2024 memperkenalkan $ 14 miliar atau di sekitar Republik Polandia. 228,6 triliun (dengan asumsi nilai tukar 16.330 rp dalam USD).
Di sektor hulu, produksi minyak dan gas, baik internal maupun internasional, berhasil mempertahankan 1044 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), di mana kontribusi produksi minyak dan gas dalam produksi domestik adalah 69% untuk minyak dan 37% gas.
Sisa -sisa PHE juga digunakan dalam pembangunan berkelanjutan, berkontribusi pada manajemen energi organik dan memperkuat posisi masyarakat di sekitar tempat operasinya.
Komitmen menerima pemutaran perdana yang tepat dalam kategori emas untuk dua cabang, yaitu untuk Hulu Energi, lepas pantai Java utara -barat (Phe OnWJ) dan Petamine Hulu Energi, Madura Barat Lepas Pantai (PHE WMO).
1. Pt Pertamine Hulu Energi, Madura Barat Lepas Pantai (Phe Wm).
Untuk pertamine Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) adalah kontraktor untuk unit kerja kerja sama khusus (KKKS), yang mengimplementasikan aktivitas bisnis dan gas (SKK Migas), yang mengelola blok Madura Barat Lepas Pantai (WMO) pada 7 Mei 2011, di bawah Zona 11, Wilayah 4, Wilayah 4, Sub -Sub. regional
Tindakan termasuk pencarian dan produksi minyak dan gas, dengan produksi rata -rata 2023 dari 3657.61 minyak BOPD dan 46,93 mmscfd, dan pada 2024 dari 3540,95 minyak BOPD dan 43,44 mmscfd.
Lokasi operasi mencakup lapangan di Laut Omm, fasilitas resepsi di timus dan logistik di Lamongan di Jawa Timur.
PHE OMM terus mengembangkan inovasi baru di bidang operasi kerja atau memperkuat posisi masyarakat.
Di bidang operasi, mereka mengembangkan Program Kompresor Sistem Pembersihan Inovasi Eco.
Sementara itu, untuk Program Keterampilan Komunitas, mereka memprakarsai Program Hippam (Asosiasi Air Minuman) di desa Bandardaja. Program ini mampu menghidrasi 3 desa, menghancurkan air murni untuk kebutuhan dan bisnis sehari -hari,
Inovasi lain adalah program ekologis. Program ini memiliki bentuk aplikasi pertanian reguler berdasarkan teknologi yang sesuai sebagai upaya untuk rehabilitasi lahan kering di desa Bandingdaja di distrik Tanjjbumi di pulau Madura.
Implementasi program ini mampu meningkatkan efisiensi 6,7 hektar lahan kering dan menggunakan 95,8 ton limbah hewan untuk pupuk ekologis, serta lebih dari 6 ton cockato -cockatoors per tahun untuk membantu penghematan air.
Program ini mampu mengembangkan budidaya semangka dengan sistem Machida, yang 1 pohonnya mampu menghasilkan lebih dari 20 buah.
Inovasi lain adalah pengenalan alat tanah penghuni untuk mengukur kandungan nutrisi penting di tanah, seperti nitrogren, fosfor dan kalium.
2. Ptamine Hulu Energi, Java Lepas Pantai -Utara (Phe OnWJ) untuk Pertamin Hulu Energi Lepas Pantai Utara -Barat Jawa (Phe OnWJ) adalah bidang minyak dan gas tertua yang telah aktif sejak 1966.
PHE OnWJ mengelola area 8279,29 km2 di DKI Laut Utara DKI Jakarta dan Jawa Barat, yang meluas dari ribuan pulau untuk tenang.
Pada tahun 2023, PHE ONWJ menghasilkan minyak rata -rata 26 773.13 BOPD (barel minyak per hari), dengan kapasitas 300.000 BOPD dan produksi gas alam 75,53 MMSCFD (jutaan meter kubik per hari), dengan kapasitas produksi 300 MMSCFD.
Banyak inovasi dilahirkan pada phe onwj sebagai upaya untuk memperkuat posisi komunitas sekitarnya. Salah satunya adalah program penjaga alami dengan memperkuat posisi komunitas pesisir (jam).
Program ini bertujuan untuk memperkuat posisi nelayan dan membangun perusahaan mikro, kecil dan menengah (MSME), menawarkan keterampilan terhadap pengusaha muda.
Ada banyak produk yang telah diproduksi dari ikan susu sate, teh hassics, ikan lemah, biskuit kepiting, ke cumi -cumi Sambalic.
Ternyata program ini mampu meningkatkan ekonomi sosial dengan pendapatan hingga 135 juta rp per bulan.
Program lain adalah rehabilitasi lingkungan dengan mencegah abrasi dan memulihkan bakau. (Mae/Mae)