Jakarta, ILLINI NEWS- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadikan tujuan swasembada pangan dan swasembada energi sebagai proyek Asta Cita yang akan tercapai dalam 4 tahun. Sektor energi juga kembali menegaskan dukungannya terhadap upaya Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mencapai tujuan swasembada energi pada tahun 2028, termasuk PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy).
Head of Investment and Business Development SUN Energy, Jonathan Barki, mengatakan panel surya sebagai sumber energi bersih mempunyai ekspektasi yang tinggi. Namun penggunaannya saat ini masih terbatas.
“Energi surya masih berada pada puncak potensi sumber daya energi di Indonesia. Energi surya rooftop pada tahun 2024 sejauh ini daya terpasang negara kita baru mencapai total 800 megawatt, dan ini masih menjadi awal perjalanan kita untuk mencapai tonggak sejarah berikutnya, yaitu 5 gigawatt. Kami berharap “2028 dan ini adalah rencana untuk seluruh industri,” katanya.
Jonathan menjelaskan SUN Energy menargetkan kapasitas terpasang sebesar 700 megawatt antara tahun 2027 hingga 2028. Kapasitas tersebut merupakan kontribusi terhadap target kapasitas sebesar 5 gigawatt.
“Kami percaya dengan potensi komersial dan ekonomi dari sistem energi surya ini, persetujuan ini akan tercapai dengan perjuangan seluruh sektor dan dukungan dari investor keuangan juga,” lanjutnya.
Jonathan mengatakan swasembada energi akan membuka sektor industri lain, seperti pusat data dan kendaraan listrik. Sebab, sektor ini memerlukan sumber energi yang berkelanjutan.
“Semua ini akan mendorong permintaan energi berkelanjutan. Oleh karena itu, kami berharap dapat menjadi pelaku industri yang membantu perjuangan ini,” tutup Vincent.
Rinciannya, pada tahun 2024, SUN Energy akan menjadi pionir dalam penetapan sistem Power Buy Agreement (PPA) dan Performance Leasing (PBR). Dimana pengguna komersial dan industri dapat memasang sistem panel surya tanpa belanja modal (Capex).
(hura/hura) Tonton video di bawah ini: Video: Pak Prabowo, Industri Butuh Ini untuk Target PLTS Atap 5 GW Artikel berikutnya Volume PLTS Atap Meningkat, Pembangunan Malah Melambat!