JAKARTA, ILLINI NEWS – Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subiante, adalah perhatian dari media asing. Setidaknya ini diterbitkan oleh halaman Prancis, AFP dalam sebuah artikel berjudul “Prabowo didirikan untuk memimpin Indonesia paling berani di dunia.”
Prabowo dikatakan memulai kunjungan diplomatik Lightning sebelum dibuka pada bulan Oktober dari beberapa negara. Itu disebut bagaimana dia menunjukkan rencananya pada kebijakan luar negeri yang “lebih berani dari pendahulunya.”
“Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang telah menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan non -politik di luar negeri pada dekade terakhir, tidak pernah berpartisipasi dalam Majelis Umum PBB di New York,” halaman ini memulai artikelnya yang disebutkan pada hari Selasa (10/08/2024).
“Namun, Prabowo … telah mengunjungi lebih dari selusin negara sejak kemenangan 14 Februari, menjanjikan hubungan yang lebih kuat dengan semua negara,” media telah dimuat, menyebutnya sebagai sosok yang baik dalam berbicara tentang beberapa bahasa, Jerman, Prancis, Belanda dan Inggris.
Menjelaskan bagaimana tujuan Prabowo terlihat selama periode transisi delapan bulan. Meskipun bergabung dengan prinsip -prinsip yang tidak mereka sentuh, Prabowo mengatakan dia bekerja keras untuk memperdalam Pakatan dengan banyak negara, meskipun ada upaya Barat untuk mendapatkan dukungan Indonesia dalam berbagai masalah Gaza global ke Ukraina.
“Dia menjadikan China perhentian pertama setelah pemilihan presiden sebelum mencoba meningkatkan hubungan bisnis dan pertahanan yang mengunjungi Turki dan Rusia, di mana kontrak jet tetap di atas meja, terlepas dari pembatasan Barat,” tambah AFP.
“Pabowo, yang merupakan menteri pertahanan di pemerintahan Widodo, menandatangani kesepakatan keamanan besar dengan Australia dan pergi ke Prancis untuk membahas kerja sama militer,” katanya. Dengan demikian, diyakini bahwa ia berusaha menarik lebih banyak investasi dan kerja sama asing dengan RI.
“Ini sangat berbeda dari Jokowi … (Yang) tidak peduli dengan kebijakan luar negeri,” media sekali lagi mengutip peneliti dari Universitas Atma Jaya, ya Kenawas.
“Perjalanannya menunjukkan bahwa ia telah menempatkan dirinya sebagai pemimpin yang siap untuk membentuk peran Indonesia secara global,” tambahnya, mengutip analis utama Indonesia di Global Deda Dynarto Consultant.
“Tampaknya dia lebih siap untuk mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan Indonesia,” halaman itu masih berisi pernyataan Dedi. , Seperti ini,