Jakarta, ILLINI NEWS – Media asing menyoroti langkah Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang menyebut pemenang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 5 November, Donald Trump. Hal ini memang dilakukan oleh situs Hong Kong, China and South China Post (SCMP).
Sikap Prabowo dalam membangun hubungan dengan presiden Amerika Serikat berikutnya dinilai penting. Terutama untuk melindungi perekonomian Indonesia.
Hal ini bukan tanpa alasan. Setidaknya, ini adalah “sikap pencegahan sehubungan dengan partai proteksionis republik” yang mendukung Trump dalam pemilu dan pemerintahan di masa depan.
Di halaman artikel “Dapatkah hubungan Indonesia-Prabowo terhubung dengan Trump dan kehausan AS akan proteksionisme? “Di mana sebaiknya Pak Prabowo melakukan pendekatan terhadap upaya Presiden Trump menciptakan suasana kooperatif?” Andreika Natalegawa, peneliti Program Asia Tenggara yang hadir di Center for Strategic and International Studies di Washington, D.C., pada Jumat, 15 November 2024).
Presiden Trump sendiri berjanji akan mengenakan tarif sebesar 60% terhadap impor dari Tiongkok, namun menyatakan akan menerapkan tarif sebesar 10% terhadap barang-barang di seluruh dunia, yang menurutnya juga dapat berdampak pada Indonesia.
Perlu diketahui bahwa Amerika Serikat merupakan eksportir nonmigas terbesar kedua di Indonesia. Ekspor Indonesia ke negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini mencapai US$19 miliar pada bulan Januari hingga September.
Halaman yang sama mengungkapkan bagaimana analis lain percaya pada kemampuan komunikasi Prabowo. Dia dikatakan telah “mengambil langkah-langkah untuk menghubungi Presiden Trump guna mendapatkan pemahaman yang jelas tentang kebijakan apa yang akan diterapkan dan perubahan apa yang dapat dilakukan.”
“Saya yakin Pak Prabowo bisa berkomunikasi dengan baik dengan Pak Trump. Kedua presiden mungkin punya kepribadian yang mirip. Pak Trump sangat transaksional dan mungkin lebih transaksional dibandingkan Prabowo. Keduanya bisa jadi pebisnis yang baik,” tulis yang lain. pengamat lokal. Dewi Fortuna Anwar, peneliti senior hubungan internasional di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berbasis di Batavia.
Sementara itu, situs web tersebut mengutip Prabowo dan negara-negara Asosiasi Pers Australia lainnya, termasuk Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, yang membahas tarif Presiden Trump. Hal ini terjadi pada pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru.
Bapak Albanese berbicara dengan Bapak Prabowo tentang Presiden Trump pada hari Kamis dan berkata, “Kami melakukan diskusi yang baik.”
“Seperti minggu lalu, saya melakukan percakapan telepon dengan Presiden terpilih Trump dan kami membicarakan apa artinya hal ini bagi dunia,” tambahnya.
“Tentu saja, sebagian jalan menuju APEC dan G20 dipengaruhi oleh perubahan di pemerintahan AS,” ujarnya. (sef/sef) Lihat: Video: Pembelian Terompet “Instan” di Greenland Artikel selanjutnya Peristiwa Penembakan Terompet Responsif Prabowo Subianto