Jakarta, ILLINI NEWS – Rupia dilemahkan terhadap dolar AS setelah Bank Sentral Amerika Serikat (Fed), yang tidak terlalu agresif untuk mengurangi suku bunga tahun depan.
Laporan Refinitiv, Rupiah membuka 0,03% di Rp16.290/US $ hari ini, Jumat (12/20/2024). Tetapi dalam waktu kurang dari dua menit sejak pertukaran dibuka, Rupiah tertekan pada tingkat RP16.300/US $.
Sedangkan DXY pada 09:01 WIB meningkat sedikit 0,01% menjadi 108,42. Jumlah ini lebih tinggi dari posisi kemarin (11/19/2024) di 108.41.
Koreksi yang telah terjadi di Rupia masih muncul di tengah kekuatan backback, yang masih dominan dalam beberapa hari terakhir karena keputusan Fed pada pemotongan Hawukish pada tahun 2025.
Dalam pernyataan terbarunya, The Fed menyatakan bahwa pemotongan modal Fed (dana timbal balik) pada tahun 2025 mungkin hanya akan terjadi dua kali, lebih rendah dari promosi September 100 Poin Kunci (BP).
Ini diperkuat oleh pernyataan oleh Presiden Fed Jerome Powell, yang mengkonfirmasi perlunya perhatian ketika mengadaptasi kebijakan moneter. Harapan ini menyebabkan dolar AS memperkuat dan memberi tekanan pada mata uang negara -negara berkembang, termasuk Rupia.
Menurut pemimpin ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, melemahnya rupee sejalan dengan harapan pasar yang frustrasi dengan promosi terkecil dari suku bunga Fed.
“Harapan pasar pada awalnya tinggi, tetapi ternyata The Fed lebih dekat, jadi wajar bagi Rupia untuk melemah,” kata Myrdal.
ILLINI NEWS Research (Rev/Rev) Tonton video berikut: Meskipun tipis, Rupia berhasil membungkam dolar dalam artikel berikutnya Rupia sedikit diperkuat, harga dolar telah mencapai Rp15.900