Jakarta, ILLINI NEWS – Rupee kemungkinan akan menguat terhadap dolar AS pada Kamis (28 November 2024) ini karena tekanan terhadap dolar AS mulai mereda.
Rupiah melemah 0,38% terhadap dolar AS pada Selasa (26 November 2024) menjadi Rp 15.925, menurut data Refinitiv. Pada siang hari, nilai tukar rupiah berkisar antara Rp15.939/USD hingga Rp15.880/USD.
Penurunan tersebut merupakan yang terparah sejak 12 Agustus 2024 dari Rp 15.950 per dolar AS.
BMI, lembaga riset yang berafiliasi dengan Fitch Solutions di Amerika Serikat, di Indonesia: Risiko penurunan nilai tukar rupiah mendominasi, menjelaskan bahwa setelah Trump memenangkan pemilu AS, rupiah menghadapi tekanan depresiasi.
Kebijakan Trump diperkirakan akan mengutamakan perekonomian dalam negeri, termasuk melalui proteksionisme. Situasi tersebut memaksa investor mengembalikan dananya ke Amerika Serikat. Inflasi AS diperkirakan akan meningkat lagi, sehingga membatasi kemampuan The Fed untuk menurunkan suku bunga.
“Rupiah kemungkinan akan melemah kecuali Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi untuk menahan pelemahannya,” tulis BMI.
Namun, indeks dolar AS (DXY) mulai turun tipis setelah situasi di Timur Tengah semakin mereda.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan sistem gencatan senjata di Lebanon akan mulai berlaku pada Rabu (27 November 2024). Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata dengan Hizbullah akan memungkinkan Israel untuk fokus pada Hamas dan musuh lamanya, Iran.
“Gencatan senjata akan dimulai pada pukul 04.00 waktu setempat,” kata Biden dalam pidatonya di Gedung Putih setelah kantor Netanyahu mengumumkan bahwa para menteri telah menyetujui kesepakatan tersebut, kata Biden yang mengutip pernyataan Biden.
FYI, Amerika Serikat adalah sekutu utama dan pendukung militer Israel. Menurut laporan, 10 menteri Israel memilih “ya” dan satu menteri memilih “tidak”.
“Ini adalah kabar baik bagi Lebanon dan awal yang baru,” kata Biden lagi.
“Perjanjian tersebut bertujuan untuk menghentikan permusuhan secara permanen antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran,” tambahnya.
Berdasarkan perjanjian tersebut, tentara Lebanon akan menguasai wilayah perbatasan. Hizbullah dan kelompok lain tidak akan bisa…mengancam keamanan Israel lagi, jelasnya.
Hal ini bisa menjadi katalis positif untuk mendorong rupiah kembali ke bawah Rp15.900/USD selama sisa minggu ini.
Rupee Teknologi
Secara teknikal, rupee masih berada dalam tren bearish terhadap dolar AS secara grafik per jam. Level IDR/USD 16.000 kini telah muncul sebagai resistensi, menetapkan angka bulat tersebut sebagai area pelemahan yang diperkirakan.
Sedangkan support atau potensi pembalikan yang lebih kuat terlihat di IDR/USD 15.850 yang berasal dari moving average 200 jam atau SMA/MA 200.
Survei ILLINI NEWS (tsn/tsn) Simak video di bawah ini: Video: Artikel Berikutnya Masih Tertekan, IHSG ‘Ancaman’ Turun ke 7.000 Investor Tunggu Inflasi PCE AS, USD Jatuh ke Rp 16.370