JAKARTA, ILLINI NEWS – Menjadi investor saham merupakan dambaan sebagian orang, apalagi menjadi investor tetap membuktikan bahwa seseorang telah mencapai kebebasan finansial. Indonesia merupakan negara dengan potensi ekonomi yang besar. Tak heran jika banyak investor yang tertarik berinvestasi di Indonesia dengan return yang tinggi. Sayangnya, hanya sedikit investor yang mampu meraup kekayaan luar biasa dan masuk dalam daftar investor terkaya di Indonesia.
Siapa investor terkaya dan paling terkenal di negara ini? Berikut rangkuman Riset ILLINI NEWS.
Rendah Kheng Hong
Sosok Lo Kheng Hong sering disebut sebagai Warren Buffet-nya Indonesia. Lo Kheng Hong, yang memulai karirnya sebagai bankir, kini menjadi seorang investor. Hidupnya didanai sepenuhnya oleh dividen saham dari saham-sahamnya. Bahkan, pihaknya mengaku menuai hasil manis dari dividen sahamnya dengan menabung hingga Rp 100 miliar pada tahun 2023.
Lo Kheng Hong mengaku memilih saham-saham yang bidang bisnisnya menjanjikan. Diakuinya pula Low Kheng Hong hanya membeli perusahaan yang mempunyai keuntungan tinggi. Pria 65 tahun ini menegaskan, keuntungan besar saja tidak cukup, tapi harus berkembang.
Lo Kheng Hong mengatakan pentingnya memilih saham-saham yang valuasinya murah atau wajar. Indikator yang diperhatikan adalah Price Earnings Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV).
Lo Kheng Hong diketahui memiliki sekitar 7 saham yakni BMTR, GJTL, CFIN, DILD, ABMM, BNGA dan NISP. Selain itu, Lo Kheng Hong juga terindikasi memiliki TBLA dan ANJT, namun belum diketahui apakah ia memiliki saham tersebut karena kepemilikannya di bawah 5%.
Joko Susanto
Joko Susanto adalah orang di balik merek Alfamart, salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia. Kekayaan Joko Susanto sebagian besar berasal dari kepemilikan sahamnya di Alfamart. Melalui PT Sigmantara Alfindo, Joco menjadi pemegang saham terbesar Alfamart dengan kepemilikan 53,19% atau setara 22.084.986.059 saham.
Harmanto Tano
Pemilik Tancorp Group, Harmanto Tanoko, adalah seorang pengusaha dan investor sukses asal Indonesia. Beberapa emiten milik Harmanto Tanoko adalah PT Sariguna Primitirta TBK (CLEO), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa TBK (RISE), PT Kahayaputra Asa Keramik TBK (CAKK), PT Katurkarda Depo Bangunan TBK. (DEPO), PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Mega Perintis Tbk (ZONE), PT Penta Valent Tbk (PEVE) dan PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES).
Namun, selain bisnis yang tercatat di BEI, Harmanto juga memiliki investasi di beberapa saham yang tidak terkait dengan bisnisnya. Hingga 25 November 2023, Harmanto Tanoko masih memiliki sekitar 7,03 juta saham BDMN atau setara 0,07%. Selain itu, Harmanto juga diketahui memiliki 17,33 juta saham atau setara 0,62% saham ABMM hingga 8 April 2024.
Hianto
Salah satu investor sukses yang populer di kalangan investor saham adalah Hianto. Hyanto disebut-sebut memiliki saham yang besar, salah satunya PT. Tfone Mobile Indonesia Tbk (TELE). Hyanto diperkirakan akan mengantongi saham TELE pada 2 Maret 2020. Saat itu harga saham TELE adalah Rs 115 per saham. Pembelian Hyanto dilakukan sebanyak 580,5 juta lembar saham (7,94%) selama tiga bulan hingga 11 Juni 2020. Kepemilikan saham Hianto hingga saat ini tidak mengalami perubahan.
Ia juga memiliki saham di PT. Modernland Realty Tbk (MDLN). Haiyanto tercatat sebagai satu-satunya pemegang saham MDLN dalam Laporan Tahunan MDLN 2021. Berdasarkan informasi dari Insider Stockbeat, Haiyanto memegang saham MDLN per 3 Agustus 2020 dengan 8,80% saham beredar (harga saham MDLN) dengan harga Rp 51 per saham. ). Pembelian tersebut dilakukan setelah suspensi Bursa Efek Indonesia dibuka pada 21 Juli 2020 menyusul disetujuinya permintaan restrukturisasi obligasi. Hianto bisa dikatakan juga cukup aktif dalam perdagangan saham MDNL, meski hingga tahun ini kepemilikannya masih sedikit.
Ia juga memiliki saham di PT. TBK Industri Kedaung Setia (KDSI). Hianto diketahui memiliki lebih dari 5% saham KDSI pada tahun 2011 (tepatnya 6,9%).
Ia juga memiliki saham di Aluminium Industries, Pt. Indal Aluminium Industri Tbk (INAI). Kepemilikan Haiyanto atas saham INAI baru diketahui pada akhir tahun 2013, ketika dalam laporan tahunan INAI tahun 2014 Haiyanto mengumpulkan 10,72% dari seluruh saham INAI.
Sementara itu, P.T. Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) milik Haiyanto. Kepemilikan saham Hyanto hanya diketahui dalam laporan tahunan RUIS tahun 2013 memiliki 25,11% dari seluruh saham RUIS. Porsi kepemilikan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan empat saham lainnya yang penulis bahas sebelumnya. Sementara itu, dalam laporan tahunan 2012, 2011, dan 2010, Hianto tidak terlihat sebagai pemilik saham RUIS dengan kepemilikan lebih dari 5%.
Subantara Gotama
Suwantara Gotama, pimpinan perusahaan sekuritas PT Semesta Indovest Securities, merupakan salah satu pemegang saham lebih dari 5% penyedia jasa logistik maritim PT Mitrabahat Segara Sejati TBK (MBSS).
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/10/2022), Suvantra menguasai 5,01 persen atau setara 87.702.900 saham MBSS pada 26 Oktober. . 2022
Gautam juga diketahui memiliki sejumlah besar saham di PT Adi Sarna Armada Tbk (ASSA) dan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), namun disebut-sebut telah melepas seluruh kepemilikannya di perusahaan sawit tersebut pada 2022.
Hingga Desember 2022, Gautam masih tercatat memiliki 140.600.000 lembar saham ASSA atau setara dengan 3,95% dari seluruh saham publik. Sekadar informasi, ASSA merupakan emiten utama perusahaan kurir AnterAja.
Garibaldi Thohir
Garibaldi Thohir memiliki lima emiten BEI, yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Surya Esa Parkasa Tbk (ESSA). ), dan PT Mahaka Media Tbk (ABDA).
Selain menjadi pimpinan emiten, Garibaldi sendiri juga merupakan investor pasar modal. Namanya kerap muncul dalam struktur kepemilikan saham BEI. Saham Garibaldi dimiliki oleh emiten berbeda: PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): 7,35% atau 1,77 miliar saham, disusul PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM): 12,5% atau 889 juta saham, ada juga PT. Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA): 11,08% atau 11,96 miliar saham. Berikutnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO): 6,18% atau 1,97 miliar saham. dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM): 34,65% atau 2,46 miliar saham.
Garibaldi juga pernah memiliki saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), namun saat ini namanya sudah tidak tercatat lagi sebagai pemegang saham emiten pertambangan tersebut.
Sukarto Buzung
Pengusaha dan value investor Sukarto Buzung diketahui memiliki saham di PT Multi Indocitra Tbk (MICE), emiten produk bayi yang diperdagangkan secara publik. Beberapa kali terlihat saham emiten yang menjual Pigeon Baby Diaper Cream ini menumpuk. Kini kepemilikan Bujung di saham MICE mencapai 11,27%.
Selain MICE, Buzung juga diketahui memiliki 5,02% saham PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).
Sukarto Buzung merupakan pemilik produsen beras Topi Koki dan perusahaannya tercatat di bursa dengan kode saham HOKI. Bujung diketahui memiliki 5,66% saham HOKI.
Riset ILLINI NEWS
[dilindungi email] (lihat/lihat)