Jakarta, ILLINI NEWS – Dolar Singapura (SGD) menguat terhadap rupiah pada Jumat (27/12/2024). Kondisi ini dapat menjadi tantangan bagi WNI yang berencana menghabiskan liburan akhir tahun di Singapura, karena nilai tukar yang lebih tinggi dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi.
Dolar Singapura dilaporkan menguat 0,40% ke Rp 11.951,17 per dolar Singapura pada pukul 14:00 WIB Jumat (27/12/2024).
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pada 27 Desember 2023 saat nilai tukar SGD terhadap IDR sebesar Rp 11.684,72. Peningkatan ini mencerminkan tren penguatan mata uang Singapura selama setahun terakhir. Apresiasi nilai tukar ini mungkin membuat biaya perjalanan ke Singapura menjadi lebih mahal bagi wisatawan Indonesia. Dengan kurs saat ini, setiap penukaran Rp 10 juta hanya setara dengan SGD 837,12, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, jumlah tersebut bisa menghasilkan SGD 856,06. Perbedaan tersebut dapat mempengaruhi biaya akomodasi, transportasi, dan belanja masyarakat Indonesia yang ingin berlibur ke Singapura yang semakin mahal, mulai dari berbelanja atau melihat ikon negara yaitu patung Merlion. Beberapa faktor turut berkontribusi terhadap penguatan dolar Singapura, seperti situasi perekonomian dalam negeri yang lebih stabil dibandingkan negara tetangga dan posisi Singapura sebagai salah satu pusat keuangan terpenting di Asia. Selain itu, kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) mendukung penguatan mata uang. Penting bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Singapura untuk mempertimbangkan dengan cermat strategi pengelolaan anggaran, termasuk memanfaatkan penawaran atau diskon khusus untuk mengurangi beban biaya. Selain itu, eksportir Indonesia yang masuk ke pasar Singapura juga mendapat manfaat dari penguatan dolar Singapura karena nilai konversi pendapatan ekspor lebih tinggi dibandingkan rupiah. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pemantauan fluktuasi nilai tukar, terutama ketika merencanakan perjalanan ke luar negeri atau rekening lintas batas negara. Dengan perencanaan yang tepat, wisatawan dan pemilik bisnis dapat mengelola dampak perubahan nilai tukar dengan lebih efektif. POLL ILLINI NEWS