Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Koordinasi Pangan, Zulkifli Hasan, menekankan bahwa Indonesia tidak ada yang tidak akan memiliki beras tahun ini, sesuai dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi beras. Tahun ini, diperkirakan ada tambahan tambahan 10 juta ton sereal yang setara dengan beras.
“Kami yakin (percaya diri) bahwa kami tidak lagi menyiratkan beras,” kata Zulkifli dalam prospek ekonomi ILLINI NEWS 2025 di Westin, Jakarta Hotel, Rabu 26/02/2025).
Pemerintah mengoptimalkan lahan pertanian yang ada, oleh karena itu tidak perlu lagi diimpor. Ini juga mematuhi instruksi Presiden Prabowo yang melarang impor beras dan gandum tahun ini.
Jika tahun ini disadari bahwa tidak ada impor beras, itu akan menjadi cerita untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.
Secara historis, menurut data dari Central Statistics Agency (BPS), angka tersebut masih diimpor dan gambar tersebut cenderung meningkat setiap tahun.
Selama dua tahun terakhir, ia telah mencatat dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2023, impor beras mengimpor 613,61% (YOY) hingga 3,06 juta per tahun. Pengejaran pada tahun 2024 meningkat sekitar 47,38% menjadi 4,52 juta menjadi 4,52 juta.
Sebagai catatan, beras yang diimpor oleh Indonesia pada tahun 2024 adalah yang terbanyak dalam bentuk elemen HS 10063099 dalam bentuk setengah pengering beras atau beras di seluruh tanah, dipoles atau tidak (semi-terre atau beras di seluruh tanah, dipoles atau tidak, tidak seperti kode HS 10063030 pada 10063091 dengan volume 3.9.
Kemudian, berasal dari nasi dengan sekelompok produk HS 10064090 dalam bentuk beras pecah, kecuali jenis yang digunakan untuk makanan hewani pada 510,01 ribu ton. Kelompok beras impor lainnya adalah 22,14 ribu ton.
Dalam hal negara asal impor beras, paling banyak 1,36 juta ton Thailand atau setara dengan 30,19% dari total impor beras. Pesanan kedua berasal dari Vietnam dengan volume impor 1,25 juta ton atau setara dengan 27,62%.
Ketiga, beras yang diimpor ke Indonesia Myanmar membawa 831,38 ribu ton atau setara dengan 18,40%. Keempat, dari Pakistan hingga 803,84 ribu ton atau setara dengan 17,79%, di India 246,59 ribu ton atau setara dengan 5,46%, dan hanya 25,13 ribu ton atau setara dengan 0,56%dari total beras yang diimpor.
Penelitian ILLINI NEWS (TSN / TSN)