Jakarta, ILLINI NEWS – Harga emas global mendekati level tertinggi dalam sebulan menyusul data inflasi AS yang sesuai ekspektasi pasar.
Mengutip Refinitiv, harga emas hari ini, Kamis (16/1/2025) pukul 16.02 WIB berada di US$2.698,4 per troy ounce, naik 0,1%.
Harga tersebut merupakan yang tertinggi dalam sebulan atau tertinggi sejak logam mulia tersebut mencapai level tertinggi sejak 11 Desember 2024.
Kenaikan tersebut turut memperpanjang reli emas yang menguat selama dua hari berturut-turut, termasuk kenaikan 0,47% pada perdagangan Rabu (15/1/2025).
Kenaikan tersebut dipicu oleh data inflasi Amerika Serikat (AS) yang sesuai ekspektasi. Inflasi yang lebih rendah dari perkiraan, meningkatkan harapan akan penurunan suku bunga di masa depan.
Inflasi Amerika Serikat pada Desember 2024 mencapai 0,4%. Tingkat inflasi tahun ke tahun (year-on-year/year-on-year) mencapai 2,9%, sejalan dengan statistik dari banyak kalangan. Kenaikan terbesar terjadi pada minyak bumi yang mencapai 4,4%. Makanan juga menyumbang 0,3%. Angka ini sedikit lebih baik dari perkiraan sebesar 3,3%. Kelompok ini tidak melihat pangan dan energi sebagai “penurunan harga di Amerika Serikat memperkuat ekspektasi kebijakan pengurangan The Fed tahun ini. Data ini mengurangi peluang harga aset non-keuangan seperti emas,” Jigar Trivedi, analis utama studi tersebut . Reliance Securities, kepada Reuters.
Ekspektasi penurunan suku bunga tumbuh setelah rilis laporan inflasi. Menurut alat CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sekitar 50% dua kali tahun ini, dengan pemotongan pertama dilakukan pada bulan Juni.
Di sisi lain, pasar juga terdampak oleh pengumuman perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang sedikit mengurangi daya tarik emas sebagai safe haven. Namun ketidakpastian perekonomian global membuat logam mulia ini masih menarik untuk digunakan sebagai lindung nilai.
Di pasar logam lainnya, perak datar pada US$30,66 per ounce, paladium turun 1% menjadi US$951 per ounce dan platinum turun 0,2% menjadi 936, US$45 per ounce.
Investor disarankan untuk terus mencermati perkembangan ekonomi dan kebijakan bank sentral yang diperkirakan masih menjadi faktor kunci pergerakan emas dalam waktu dekat.
Riset ILLINI NEWS
(menyematkan/menyematkan)