illini news IHSG 2024 Hancur Lebur: Anehnya Asing Masih Net Buy Rp 15 T, Kok Bisa?

JAKARTA, ILLINI NEWS – Dana investor asing terpantau keluar dari Indonesia pada akhir perdagangan Bursa Efek Indonesia. Namun sepertinya ada juga yang mulai masuk ke pasar saham Indonesia.

Berdasarkan data pasar pada perdagangan terakhir tahun 2024 yakni Senin (30/12/2024), asing tercatat net sell atau outflow mencapai Rp 254,26 miliar di pasar reguler.

Sementara di pasar tunai dan bisnis, asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 815,15 miliar, sehingga total asing mencatatkan pembelian bersih atau arus masuk sebesar Rp 560,89 miliar.

Pada tahun 2024, di pasar reguler, sayangnya asing masih mencatatkan outflow yang cukup besar hingga mencapai Rp 28,72 triliun. Namun di pasar tunai dan negosiasi, jumlahnya terus meningkat hingga mencapai Rp44,7 triliun sehingga total pendapatan asing tercatat sebesar Rp15,98 triliun.

Dibandingkan tahun 2023, sebenarnya lebih baik. Namun dibandingkan tahun 2022, aliran dana asing akan lebih buruk pada tahun 2024. Pada tahun 2023, pasar saham Indonesia mencatatkan penerbitan asing sebesar Rp 6,2 triliun. Sedangkan pada tahun 2022, arus masuk asing tercatat cukup besar hingga mencapai Rp 60,6 triliun.

Asing tampaknya akan ‘meninggalkan’ pasar saham Indonesia menjelang akhir tahun karena pasar saham luar negeri, khususnya Amerika Serikat (AS) – lebih menarik dibandingkan pasar saham Indonesia.

Kepala Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Deni Prakoso mengatakan pencairan dana tersebut karena dinamika perekonomian global dan domestik terkini.

Namun, di antara berbagai instrumen yang mengindikasikan stabilitas nilai tukar rupiah, dana pada Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) merupakan dana yang paling banyak mengeluarkan arus keluar (outflow) terutama dalam sepekan terakhir.

“[Outflow] tersebut terdiri dari penjualan bersih Rp0,63 triliun ke pasar saham, Rp0,86 triliun ke pasar SBN, dan Rp2,82 triliun ke SRBI,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu (29/1). 29/ ) 12/2024) .

Secara umum, arus modal keluar pada pekan terakhir tahun 2024 tercatat lebih kecil dibandingkan arus modal keluar asing pada pekan sebelumnya yang mencapai Rp8,81 triliun.

Sebaliknya, aliran masuk modal asing yang tercatat pada minggu kedua Desember 2024 merupakan aliran masuk pertama sejak awal Oktober 2024.

Meski demikian, pasar keuangan Indonesia, khususnya dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia, juga turut membebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan hingga perdagangan terakhir tahun 2024, IHSG belum mampu naik lagi ke level psikologis 7.100.

Hal ini terkesan menggelikan karena pada September 2024, IHSG sempat menyentuh rekor tertingginya di kisaran 7.900. Bahkan, berkat IHSG yang mampu menyentuh rekor tertinggi barunya saat itu, banyak pengamat yang memperkirakan IHSG bisa menutup tahun 2024 di level psikologis 7.900-8.000.

Namun kenyataannya, IHSG masih jauh dari level psikologis 7.900 pada perdagangan terakhir tahun 2024.

Dari segi kinerja, IHSG tahun 2024 lebih buruk dibandingkan tahun 2023, sedangkan IHSG selama tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 2,65%. Berbeda dengan tahun 2023 yang melonjak menjadi 6,16%.

Kinerja IHSG pada tahun 2024 serupa dengan tahun 2018, dimana IHSG juga mengalami penurunan sebesar 2,54%. Namun sayang, kinerja tahun 2024 akan lebih buruk dibandingkan tahun 2018.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, keluarnya dana asing dari pasar saham Indonesia terjadi karena pasar saham Amerika semakin menarik. Hal ini terjadi setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS berikutnya.

Secara historis, pada periode pemerintahan Trump 2018-2019, kinerja IHSG tidak sebaik dua tahun sebelumnya, yakni 2016 dan 2017. Sejarah ini sepertinya akan terulang kembali pada tahun 2024. Faktanya, saat ini Trump belum resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat berikutnya.

Trump berencana untuk membuat kebijakan yang akan menguntungkan warga Amerika sendiri, sehingga membuat pasar keuangan AS kembali lebih menarik. Alhasil, asing di pasar keuangan Indonesia kembali melirik pasar keuangan AS.

Ada kekhawatiran bahwa kebijakan Trump akan berdampak besar pada Asia, termasuk Indonesia, karena orang asing biasanya berbondong-bondong mengunjungi pasar saham AS ketika kebijakan pemerintahannya ramah terhadap warga AS.

Riset ILLINI NEWS

[dilindungi email] (chd/chd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *