Jakarta, ILLINI NEWS – Pasar saham Indonesia saat ini kurang bergairah. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah selama empat hari berturut-turut kini kembali ke level psikologis 7.100. Pada perdagangan Selasa (17/12/2024), IHSG mencapai 7.157,73 atau turun 1,39%.
Beberapa investor bingung dan bertanya-tanya apa yang harus dilakukan ketika pasar saham terkoreksi seperti ini.
Riset ILLINI NEWS akan memberikan beberapa tips bagi investor saham dalam menghadapi krisis pasar saham.
1. Jangan panik
Jika investor sudah menganalisis pilihan sahamnya dengan baik, maka tidak perlu khawatir dan panik dengan jatuhnya pasar saham saat ini. Jika investor memilih saham yang fundamentalnya bagus namun harga sahamnya turun, ini merupakan peluang beli yang murah.
2. Terapkan DCA
Ketika pasar saham bergerak lebih rendah dan menuju support baru. Investor memanfaatkan dinamika diskon saham dengan menggunakan strategi tabungan rutin yang dikenal dengan Dollar Cost Averaging (DCA).
Hal ini dapat dicapai karena tidak ada seorang pun yang dapat memperkirakan atau memprediksi pergerakan pasar modal secara akurat dan konsisten. Faktanya, hanya 5% atau 1 dari 20 manajer investasi profesional yang mencoba membeli atau menjual pada “waktu yang tepat” berhasil mengungguli tolok ukur mereka.
Dollar Cost Averaging (DCA) adalah metode sederhana untuk menginvestasikan jumlah uang yang sama setiap bulan atau setiap minggu. Strategi ini akan membantu investor yang disiplin untuk membeli lebih banyak unit saat harga turun dan lebih sedikit saat harga naik. Tanpa harus khawatir dengan kondisi perekonomian. Terlepas dari itu, harga naik dan turun.
Kedengarannya sederhana dan pakar investasi seperti Warren Buffet merekomendasikannya.
Menabung secara rutin adalah strategi yang paling cocok untuk investor pemula. Semakin lama investor berinvestasi, semakin besar jumlah uang yang ditabung dengan tingkat pengembalian yang lebih baik.
3. Siapkan uang tunai
Seperti yang sudah disinggung pada poin kedua, investor bisa menggunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), dalam hal ini investor harus menyiapkan dana lebih untuk rata-rata saham-saham yang turun namun sudah teranalisa dengan baik dan memiliki fundamental yang baik.
4. Ingat tujuan investasi Anda
Penurunan yang terjadi tentu merupakan hal yang lumrah terjadi di pasar saham. Oleh karena itu, tidak perlu ikut serta dalam penjualan panik. Ingatlah selalu tujuan investasi Anda dan ciptakan strategi terbaik untuk mempersiapkan diri ketika pasar kembali membaik.
5. Pilih saham dasar yang bagus
Saat pasar saham mengalami penurunan tajam. Pilihlah saham-saham yang valuasi dan fundamentalnya bagus, namun harga sahamnya anjlok. Ini adalah kesempatan unik untuk membeli saham bagus dengan harga murah. Prinsipnya harga saham akan sejalan dengan kinerja keuangan, hanya perlu waktu untuk bereaksi.
Survei ILLINI NEWS
[dilindungi email] (serra/serra)