JAKARTA, ILLINI NEWS – Harga emas menguat untuk hari kelima berturut-turut, kembali ke level US$2.700 per troy ounce seiring meningkatnya permintaan safe-haven di tengah memanasnya ketegangan Rusia-Ukraina dan prospek penurunan suku bunga bulan depan.
Mengutip data Refinitiv, harga emas acuan dunia (XAU) naik 1,61% intraday menjadi US$ 2.712,55 per troy ounce pada akhir Jumat (22/11/2024) lalu. .
Nilai tersebut membuat harga emas naik selama lima hari berturut-turut atau 4,32% dalam seminggu. Level tersebut juga membawa emas ke level tertingginya di bulan November.
Harga emas juga semakin mendekati level tertinggi sepanjang masa yang dicapai di US$2.786,96 per troy ounce pada akhir Oktober tahun lalu.
Panasnya perang Rusia-Ukraina menjadi salah satu faktor penguatan harga emas. “Meningkatnya konflik antara Rusia dan Ukraina tampaknya meluas ke konflik antara Rusia dan AS, dan hal ini tentunya meningkatkan daya tarik terhadap keselamatan. Surga dalam jangka pendek,” kata Alex Abkarian, kepala operasi di Allegiance Emas, dalam laporan Reuters.
Emas batangan naik 5% minggu ini, bersiap untuk kinerja mingguan terbaiknya sejak Maret 2023, lanjut Alex, karena gelombang krisis perbankan mengguncang pasar global dan memicu permintaan terhadap aset tersebut.
Reli emas minggu ini didorong oleh meningkatnya krisis antara Rusia dan Ukraina, yang telah mengangkat harga lebih dari $170 dari level terendah dalam dua bulan di US$2,536.7 per troy ounce. .
Secara khusus, emas bersinar di tengah ketegangan geopolitik, risiko ekonomi, dan suku bunga rendah.
Sementara itu, ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve AS pada bulan Desember telah mereda, dengan odds sekarang sebesar 53% menurut alat CME Fed Watch, turun tajam dari 82,5% pada minggu sebelumnya.
Beberapa pengambil kebijakan The Fed menyatakan kekhawatirannya pada minggu ini bahwa kemajuan inflasi telah terhenti dan memberikan peringatan, sementara yang lain menekankan perlunya penurunan suku bunga secara terus-menerus.
“Dengan pergerakan kebijakan yang sedang berjalan, dan risiko inflasi dari target perdagangan yang diusulkan Presiden AS Donald Trump, prospek emas tetap kuat dengan ekspektasi pengujian $2.750 pada pertengahan Desember,” pungkas Alex.
Riset ILLINI NEWS
(tsn/tsn)