The Fed tidak akan menurunkan suku bunga secara tajam pada tahun 2025, mempertahankan suku bunga sebesar 6%, berbeda dari perkiraan penurunan suku bunga segera setelah BoJ dan bank sentral Tiongkok mengumumkan kebijakan suku bunga.
JAKARTA, ILLINI NEWS – Perdagangan pasar keuangan hari ini akan didorong oleh sentimen kebijakan suku bunga bank sentral. Ternyata Bank Indonesia dan Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mengumumkan suku bunga, disusul bank sentral Jepang dan China.
Kebijakan suku bunga menjadi perhatian penting bagi pelaku pasar karena dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Gambaran umum mengenai kebijakan suku bunga bank sentral dapat dilihat pada halaman tiga.
Saham dan rupiah melemah setelah Bank Indonesia mengumumkan suku bunga pada Rabu (18/12/2024).
Indeks Harga Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Rabu (18/12/2024), menandai kenaikan hari perdagangan keempat.
IHSG turun 0,7 persen menjadi 7.107,87. IHSG kembali ke level psikologis 7.100 setelah sempat menyentuh 7.200. Bahkan, IHSG mendekati level psikologis 7.000.
Nilai tukar indeks mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan 17 miliar saham diperdagangkan sebanyak 995.934 kali. Sebanyak 211 saham menguat, 381 saham melemah, dan 199 saham stagnan.
Secara sektoral, volatilitas menjadi penghambat terbesar IHSG pada penutupan perdagangan kemarin hingga mencapai 1,37%.
Sementara dari sisi saham, dua emiten bank besar kembali menjadi penekan utama IHSG pada sesi pertama, yakni saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencapai 11,2 poin indeks Tbk (.BBCA). Pada titik indeks 6,5.
Selain itu, ada juga PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang meraih 7 poin dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga meraih 5,7 poin.
Sebaliknya, pada Rabu (18/12/2024), nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah.
Rupiah melemah 0,16 persen menjadi Rp16.085/US$ pada penutupan perdagangan Rabu (18/12/2024), menurut data Refinitiv. Pada siang hari, nilai tukar rupiah berada pada level terendah Rp 16.120/USD dan tertinggi pada Rp 16.075/USD.
Pelemahan ini merupakan yang terdalam sejak 6 Agustus 2024 yang sebelumnya berada di Rp 16.160/US$.
Dengan melemahnya rupee pada hari ini (18/12/2024), Indeks Dolar AS (DXY) berada di level 106,95 pada pukul 15.00 WIB.