Jakarta, ILLINI NEWS – Shin Tae-yong (STY) tidak akan melatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia mulai Senin (6/1/2025), setelah mendapat skorsing dari Tim Sepak Bola Nasional Indonesia (PSSI).
Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mengungkapkan pihaknya sudah menyerahkan dokumen terkait pelepasan STY.
Pak Mardji tadi pagi bertemu dengan Coach STY dan suratnya sudah diterima pelatih STY, selanjutnya akan dilakukan proses terkait putusnya hubungan tersebut, sekali lagi saya ucapkan terima kasih, kata Erick Thohir dalam jumpa pers, Senin (6/1). / 2025).
Sebelumnya santer beredar kabar STY akan dibubarkan PSSI. Salah satunya adalah media ternama Eropa Tuttosport. Tuttosport mengabarkan Erick Thohir ingin mengganti pelatih timnas Indonesia.
Kontrak Shin Tae-yong telah diperpanjang hingga 2027 pada Juni 2024. Namun kerja sama tersebut akan segera berakhir karena pelatih asal Korea Selatan itu dianggap tidak bisa membawa timnas, bahkan kembali ke Piala AFF.
STY ditunjuk menjadi pelatih timnas pada 28 Desember 2019. Dengan kata lain, ia melatih tim Garuda selama lima tahun.
Jabatan tersebut sangat panjang bagi pelatih timnas Indonesia. ILLINI NEWS mencatat, sejak tahun 1951, sebagian besar masa kontrak guru pemerintah tidak terlalu lama, lebih dari lima tahun. Rata-rata, mereka bertahan kurang dari satu tahun.
Pengemudi terlama adalah Toni Pogacnik yang bekerja pada tahun 1954 – 1963 atau sembilan tahun.
Prestasi Timnas Indonesia dibawah kepemimpinan STY
Saat STY melatih para pemain Timnas Indonesia, banyak aktivitas yang dilakukan Timnas Indonesia. Mulai dari terungkapnya skandal Partai Nasional Indonesia dari Australia hingga kedudukan Partai Nasional Indonesia di kancah internasional.
Bahkan, pria asal Korea Selatan itu sudah mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia meski belum pernah meraih trofi pun. Sejumlah penghormatan pun dilayangkan kepada pelatih berusia 53 tahun tersebut.
STY telah melahirkan pendukung setia timnas Indonesia yang tidak berharap bisa menjuarai piala regional Asia Tenggara, namun sudah menganut mimpi bermain di Piala Dunia.
Di bawah kepemimpinannya, Grup Garuda pun menanjak. Saat ini Laos, Kamboja, dan Timor Leste belum menjadi kandidat timnas Indonesia. Namun, Korea Selatan, Australia, Irak, dan Jepang.
Berikut prestasi Timnas Indonesia dibawah kepemimpinan STY
1. Status RI di dunia meningkat secara signifikan
Awal tahun 2024, posisi RI di FIFA berada di peringkat 146. Di penghujung tahun 2024, posisi RI justru meningkat menjadi peringkat 127 di FIFA dengan perolehan 1.133 poin atau lebih dari 19 poin dalam setahun.
Cara mendongkrak level timnas terlihat jelas dalam kajian STY. Pada tahun 2020, saat virus itu muncul, ada 173 nomor timnas di FIFA.
Kekuatan timnas saat itu bisa dikatakan karena buruknya kondisi pemain akibat ditangguhkannya Liga Indonesia musim 2020/2021. Padahal sebagian besar pemain timnas bermain untuk tim Liga 1 Indonesia.
Artinya, dalam kurun waktu empat tahun, peringkat FIFA Grup Garuda merosot 48 poin sejak masa kelam pandemi Covid-19.
2. Berhenti menghina Australia
Dengan STY sebagai pelatih, Indonesia mampu membersihkan rekor buruknya melawan Australia. Pada laga pertama, Timnas U-23 Indonesia selalu kalah.
3. Kalahkan Korea Selatan
Timnas U-23 Indonesia selalu kalah melawan Korea Selatan (Korsel) dalam tujuh pertemuan terakhir. Kemenangan terbesar terjadi pada Kualifikasi Olimpiade 2000 di Seoul, dimana Indonesia menang dengan rekor nasional 0-7.
Pada laga final, seperti pada laga persahabatan tahun 2018 lalu, Timnas Indonesia mampu memperkecil ketertinggalannya dan bersaing ketat dengan skor 2-1 hingga peluit akhir berbunyi.
Secara keseluruhan, Timnas U-23 Indonesia akan selalu kalah dari Timnas U-23 Korea Selatan. Indonesia pun kalah dengan kebobolan 24 gol.
Namun kisah pahit itu berakhir di Piala Asia U-23 2024 karena Indonesia tertegun lewat adu penalti. Kemenangan ini merupakan yang pertama dari delapan pertemuan kedua tim.
Sebagai catatan, pasukan Shin Tae Yong menjadi satu-satunya tim di Piala Asia yang memecahkan rekor Tim Ginseng. Tim seperti Jepang, Uni Emirat Arab, dan China tak mampu menjebol gawang Jong Boem Baek.
Hampir berpartisipasi di Olimpiade Paris 2026
Performa luar biasa Timnas U-23 Indonesia membuka peluang tampil di Olimpiade Paris 2026. Sayangnya, mereka harus kalah dari Guinea di kompetisi internasional.
Kejutan kejuaraan dunia: imbang melawan Australia, menang melawan Arab Saudi
Tim sepak bola Garuda menorehkan sejarah usai mengalahkan Arab Saudi dengan biaya kontroversial. Tim Garuda menang dengan skor 2-0 pada laga grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Selasa 19 November 2024 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Dua gol dicetak keajaiban Indonesia Marcelino Ferdinand pada menit ke-32 dan 57 melalui taktik menyerang dan tak ada respon dari Arab Saudi hingga peluit akhir berbunyi.
Bermain di hadapan 70.000 suporter yang memenuhi SUGBK, tim Garuda harus bertahan karena menggunakan penyerang. Rencana pelatih Shin Tae Yong sukses menciptakan enam tembakan yang mengancam gawang A.Al-Kassar, lewat dua gol Marcelino.
Kemenangan ini membuat Timnas Indonesia mengakhiri tahun 2024 di peringkat ketiga klasemen Grup C dengan raihan 6 poin, terpaut satu poin dari Australia di peringkat kedua.
Kemenangan pertama Indonesia Vs Arab di laga resmi
Timnas Indonesia belum pernah mengalahkan Arab Saudi.
Kali terakhir timnas merebut poin dari Arab Saudi di laga resmi adalah pada 6 Oktober 1983. Saat itu laga berakhir imbang 1-1 pada ajang rematch Olimpiade 1984.
Bahkan, timnas Arab Saudi pernah dua kali bermain imbang pada tahun 1997 dengan skor 1-1 dan pada tahun 2011 dengan skor 0-0. Namun keduanya merupakan laga uji coba.
Hasil yang didapat di laga terakhir memecahkan rekor 21 tahun tak mampu mencuri poin Arab Saudi di kompetisi resmi.
Meraih poin tertinggi di tiga Babak Kualifikasi Piala Dunia dibandingkan negara-negara ASEAN
Timnas Indonesia berada di peringkat ketiga dengan enam poin dari enam pertandingan Grup C tahap ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 regional Asia.
Garuda memiliki perolehan poin tertinggi di antara tim-tim Asia Tenggara yang berlaga di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.
Setelah Indonesia, Vietnam meraih empat tempat di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sedangkan Thailand meraih dua tempat di Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Kembali ke Piala Asia, Timnas Indonesia menorehkan prestasi terbaik di tingkat Asia dengan lolos ke Piala Asia berikutnya. Setelah lolos ke Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, negara Indonesia punya tiket langsung ke Piala Asia 2027 terakhir kali pada tahun 2007. Tim Garuda di babak 16 besar menjadi semifinalis. saat mengawali Piala Asia U-23 Piala Asia U-23 di Qatar tahun ini merupakan ajang pertama timnas. Meski baru pertama kali, Tim Garuda berhasil melaju ke final. Kemenangan Timnas Indonesia U-23 melawan Tim Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) memberi keuntungan. . bagi Tim yang dilatih oleh Shin Tae Yong (STY) ini merupakan perjalanan panjang yang penuh permainan untuk bisa mengalahkan Korea Selatan melalui adu penalti 11 vs 10 mengalahkan Korea Selatan di kelompok umur U-23. Pertemuan kedua tim menunjukkan ketangguhan Korea Selatan U-23. Timnas U-23 Indonesia selalu kalah dalam tujuh laga terakhirnya. Kemenangan terbesar terjadi pada Kualifikasi Olimpiade 2000 di Seoul, dimana Indonesia menang dengan rekor nasional 0-7.
ILLINI NEWS HEBAT
[alamat email] (chd/chd)