Jakarta, ILLINI NEWS – Perhentian perdagangan terjadi lagi dalam Indeks Harga Saham Senyawa (CSPI) hari ini, pada hari Selasa (18 November 2015), setelah sebelumnya berlangsung di era Pandemi Covid -19 pada tahun 2020.
Untuk informasi, dalam sepuluh menit pertama membuka perdagangan hari ini, JCI dibuka menjadi 6.394.87 atau penurunan 1,19% (-77 poin).
JCI kemudian turun 5,02% menjadi 6.146 pada 11:19, sehingga toko itu dihentikan sementara.
JCI dibuka kembali pada 11:49, tetapi segera turun 6% menjadi 6,084.
JCI kemudian turun lebih dari 7% lebih ke 6018,39. JCI kemudian menguat sedikit dan ditutup hingga 6076.081 atau melemah 6,12% dalam sesi perdagangan I.
Sebagai catatan, perdagangan adalah penghapusan saham sementara atau instrumen keuangan lainnya di pasar saham.
Biasanya, perdagangan cerita telah membentuk pasar saham untuk menyediakan investor untuk mencerna informasi penting yang baru saja diterbitkan, seperti pengumuman laba, perubahan manajemen atau peristiwa besar lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham.
Kebijakan berhenti perdagangan bertekad untuk terlibat dalam kondisi darurat dan mempertahankan jarak perdagangan agar tetap masuk akal.
Dengan mengacu pada urutan Kepala Penghargaan Pasar Modal (Layanan Keuangan) Nomor S-274/PM.21/2020 tanggal 10 Maret 2020, yang mengatakan bahwa jika jatuh yang sangat tajam dari JCI, IDX harus mengambil tindakan berikut:
1 .. Berhenti perdagangan saham selama 30 menit jika CSPI mengurangi lebih dari 5%
2 .. Hentikan divisi perdagangan selama 30 menit jika CSPI mengalami jatuh lebih lanjut
3 .. Perdagangan ditangguhkan jika JCI mengalami penurunan lebih lanjut menjadi lebih dari 15%
JCI 35 kali tertutup dihancurkan> 5% per hari
Pelaporan refinitif, sebanyak 35 kali lebih banyak dari JCI telah menutup lebih dari 5% sejak 1990 atau sekitar 3,5 dekade dan telah berusia 36 kali jika ditutup hari ini untuk melemah lebih dari 5%.
Pelemahan terburuk yang ia alami terjadi pada 8 Januari 1998, yaitu 11,95%. Pada saat itu, hampir 12%jatuh pada suatu hari dan menjadi bagian dari serangkaian krisis keuangan yang melanda 1997-1998.
Krisis 1997-1998. Dia menyebabkan jatuhnya lintasan lubang dan melemahnya drastis pasar saham Indonesia. Selama periode ini, pasar saham Indonesia mengalami penurunan yang sangat tajam, dan perdagangan perdagangan diterapkan untuk mencegah tebakan yang berlebihan dan untuk memberikan kemampuan investor untuk mengevaluasi situasi dengan lebih jelas.
Selain tahun 1998, penurunan drastis terjadi selama krisis keuangan global pada 2008. Hanya 8 Oktober 2008 turun lebih dari 10% per hari Rabu daripada hitam.
Pada 11:08 WIB, perdagangan saham ditangguhkan pada IDX setelah indeks dikurangi menjadi 10,38%. Hanya 988 miliar RP yang mencapai nilai transaksi, frekuensi dicatat pada 27.494 kali dan volume 1,129 miliar saham. Posisi ini adalah yang terendah sejak September 2006. Situasi kritis membuat mantan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, bersama dengan Menteri Ekonomi, Bank Indonesia, mengadakan saham dari pertemuan kabinet terbatas pada pukul 22:00 di Kantor Presiden untuk membahas Plummer di pasar saham. Langkah ini dicatat karena kondisi pertukaran global masih dihancurkan secara kritis. Sementara itu, jalan antara bank di atas tingkat 10.300 rp/USD menembus. Suspensi IDX dilakukan hingga 13 Oktober 2008.
ILLINI NEWS -Research
[E -sted dilindungi] (rev/rev)