Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden PT PLN Indonesia Edwin Nugraha distribusi upaya perusahaan untuk mengurangi emisi karbon yang memancarkan pembangkit listrik (PLTU).
Edwin mengatakan, ada berbagai upaya bahwa partainya dapat mengurangi kontribusi emisi karbon. Pertama, kata Edwin, partainya akan menggunakan teknologi untuk menekan emisi karbon melalui yang menakjubkan di PLT, yaitu gangguan biomassa sebagai pengganti arang, dalam penggunaan penggunaan teknologi karbon (CCU).
“Kami menggunakan teknologi murni yang ada, kami buat untuk pembangkit listrik PLTU, dan kemudian membuat pembangkit karbohanya yang dapat kami ubah di IGC, dan kemudian ada apa yang akan kami jelaskan ke ruang XII (2/27).
Dia mengatakan, pembangkit listrik tenaga batubara saat ini dominan, mencapai 62%. Namun, dalam 30-40 tahun ke depan, kontribusi pabrik batubara akan dikurangi menjadi 10%. Kemudian, ketika teknologi CCUS sangat besar, pembangkit listrik sudut masih dapat bekerja dengan kontribusi yang lebih sedikit hingga 5%, 2050-2060.
“Pabrik batubara, sekarang sekitar 62%, jika kita melihat 30-40 tahun ke depan, penurunan akan turun dari 62% menjadi 10%, dan kemudian kita menggunakan CCU pada sekitar 5% tanaman,” jelasnya.
Dia mengatakan, partainya akan mulai menggunakan CCU di PLN Coal Pltu 2040. Tahun.
Kedua, Edwin mengatakan bahwa partainya juga menginvestasikan upaya untuk mendorong penggunaan pembangkit listrik energi terbarukan baru (EBT) yang minimal atau bahkan berkontribusi pada pertunjukan karbon.
“Kemudian pengenalan kedua tanaman baru, tentu saja, yang benar -benar sumber energi terbarukan, seperti matahari, hidro, nuklir dan kedua,” kata Edwin.
Sumber Daya EBT yang akan mendorong partainya, Edwin melanjutkan, meningkat dari 42% menjadi 2060 tahun. Ini juga akan mendorong penggunaan sumber gas dan energi nuklir untuk mengurangi kontribusi emisi karbon di negara ini.
“Karena semua energi terbarukan benar -benar digunakan, masih belum ada energi, jadi kita perlu memperkenalkan pembangkit listrik tenaga nuklir dalam jumlah sekitar 17% hingga 24% dari campuran pada tahun 2060.”
Upaya yang diberikan oleh partainya, kata Edwin, tidak dapat mendorong target emisi karbon netral (NZE) di Indonesia. Jika tidak ada upaya dalam mengurangi emisi karbon dari PLN, Edwin mengatakan bahwa itu dapat menyumbang lebih dari 1.000 ton emisi karbon pada tahun 2060 tahun.
“Ini sekarang merupakan komitmen terhadap emisi bersih PLN, kita terbiasa mendengar bahwa jika PLN tidak membuat perbaikan energi terbarukan, kita akan melihat jumlah emisi dari 247 (satu juta ton pada tahun 2060,” katanya.
(WIA) Menangkan video di bawah ini: Video: PLN Ramal Electric Load jatuh 30% ketika artikel BLEAR NEXT PLN siap mencetak emisi produksi pada tahun 1960. Tahun