Jakarta, seorang guru di Universitas ILLINI NEWS Trisi, Willy Arafat memberi tahu sekitar 8% dari pertumbuhan ekonomi yang ditentukan oleh Presiden Prabow Subiano. Menurutnya, itu adalah tantangan yang sulit tetapi tidak mungkin.
“Mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 8% tantangan yang sulit, tetapi tidak mungkin,” kata Willy pada hari Rabu (5/3/3/3/3/3/3/3/20).
Diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir ekonomi Indonesia telah mampu berkembang dengan hanya sekitar 5%. Indonesia harus tumbuh sebesar 8%untuk melanjutkan visi Indonesia Gold 2045, menjadi negara -negara maju.
Secara umum, menurut Willy, Indonesia menghadapi tantangan tentang inflasi dan kebijakan moneter. Sebaliknya, Indonesia memiliki beberapa opsi yang dapat digunakan untuk tujuan pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi karena meningkatnya investasi asing, inovasi teknologi, meningkatkan sumber daya manusia, pasar domestik besar dan dukungan untuk pengembangan infrastruktur.
Ini sesuai dengan laporan Bank Dunia, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi negara di Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia, menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dengan memelihara sektor konsumen dan ekspor.
Namun, tantangan struktural, seperti kecanduan penggunaan rumah tangga dan investasi rendah, masih menjadi hambatan. Karena itu, ini membutuhkan pembaruan.
Willy menekankan bahwa reformasi ekspor, investasi, dan akuisisi kelas menengah adalah faktor utama dalam pertumbuhan pemerintah Indonesia.
Willy menyatakan bahwa ada harapan untuk mencapai tujuan sambil melaksanakan kebijakan yang diperlukan dan reformasi yang diperlukan, meskipun perkiraan pendek menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.
Dia juga percaya bahwa menggunakan peluang yang ada dan mengatasi berbagai tantangan, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menarik. Di sisi lain, kerja sama antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Selain itu, penting untuk membuat penilaian kebijakan ekonomi berkala, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen sumber daya dan mempromosikan keterlibatan masyarakat dalam proses pengembangan ekonomi.
“Dengan menerapkan yang direncanakan dan kolaboratif, Indonesia dapat mencapai tujuan pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi yang tinggi,” katanya. (MIJ/MIJ) Tonton video di bawah ini: Video: Kontribusi Industri Produksi untuk PDB 2024