Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Safid, transformasi digital dapat menyebabkan nilai ekonomi $ 360 miliar atau sekitar $ 5,832 144.000.000.000 (dengan asumsi nilai tukar 16.200). Salah satu bagian dari nilai ekonomi digital ASEAN.
Menurutnya, kemungkinan mengubah ekonomi digital dapat memfasilitasi aksi Indonesia Gold 2045. Selain itu, ekonomi digital saat ini tumbuh dan tumbuh di negara ini.
“Ekonomi digital Indonesia saat ini menunjukkan tren positif, karena peningkatan transaksi digital mencapai $ 90 miliar pada tahun 2024, tenggara terbesar,” kata Meuta dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Selasa.
Secara rinci, dominasi sektor e -commerce meningkat sebesar 11%, dengan nilai transaksi $ 65 miliar. Sektor ini dikelola oleh inovasi sebagai perdagangan video. Oleh karena itu berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital inklusif dan berdaulat.
Pengembangan infrastruktur digital tampaknya penting dalam mempercepat ekonomi digital, pengembangan bakat digital dan tata kelola adaptif untuk memperkuat ekonomi digital nasional.
Dalam hal ini, ia menambahkan, ada tiga kolom utama untuk mendorong transformasi digital. Pertama -tama, infrastruktur digital yang adil mencakup akses dan meningkatkan kecepatan Internet di Indonesia.
Kedua, pada tahun 2030, talenta digital menargetkan 9 juta melalui program Beasiswa Bakat Digital. Ketiga, mengelola ekosistem digital yang menciptakan ruang digital yang aman dan berkelanjutan.
Melihat seberapa banyak potensi ekonomi digital, partainya mengundang komunitas akademik untuk memainkan peran aktif dalam pengembangan ekonomi digital melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah dan dunia bisnis.
“Universitas memiliki banyak potensi untuk membangun ekosistem digital lokal dan nasional,” kata Meutety.
Namun, Meutya menambahkan bahwa potensi ini harus menyadari tantangan dunia -Hang seperti gangguan geopolitik dan fragmentasi ekonomi. Selain melintasi kolaborasi dan inovasi digital, Indonesia optimis untuk menjadi salah satu karakter utama di selatan -timur.
Salah satu Direktur Kementerian Informasi dan Informasi (Play) dari Kementerian Komunikasi dan Informasi telah mengindikasikan bahwa Hokky Situngkir telah mencatat bahwa orang -orang Indonesia saat ini berada di -lein. Ini terlihat di Indonesia dari persentase penetrasi internet, yang telah mencapai 79%.
Angka tersebut dianggap sangat tinggi, dibandingkan dengan penetrasi rata -rata negara lain di seluruh dunia, yang hanya 66%.
“Jadi sebelum waktu layar rata-rata (komputer), itu 8-9 jam. Hampir 9 jam.
Kondisi ini tetap merupakan peluang besar untuk mendorong ekonomi digital RI. Ini juga didukung oleh populasi dan budaya manusia di Indonesia.
“Kami berbicara tentang memulai bisnis, permainan, kami adalah negara laut konten. Dampaknya luar biasa,” jelasnya.
Seperti diketahui, koordinasi menteri Airlanga sebelumnya telah menjelaskan bahwa ekonomi digital Indonesia telah mencapai $ 90 miliar dan diperkirakan menelan biaya $ 130 miliar pada tahun 2025.
Ini juga sejalan dengan kemungkinan meningkatkan ekonomi digital regional ASEAN dengan populasi sekitar 600 juta. Dengan implementasi Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital (DEFA), nilai ekonomi digital pada tahun 2030, awalnya diperkirakan oleh berbagai organisasi pengujian yang mencapai $ 1 triliun USD untuk mencapai USD triliun USD USD. (FSD/FSD) Tonton video: Video: IHSG telah jatuh hampir 3%, Pangestu Prajogo Sharing telah menjadi malast