Jambi, ILLINI NEWS – Unit kerja khusus yang dilakukan oleh aktivitas bisnis dan gas (SKK Migas) ditujukan untuk dua minyak cair tambahan (LPG) atau fasilitas pemrosesan LPG pada akhir tahun ini.
SKK SKK Migasa đoko Sysvanta menemukan bahwa dua tanaman LPG kemudian akan dibangun di desktop Jambi Merang dan desktop Java Northwest Java (ONVJ). Sementara itu, kedua energi Pt PTAMINE Hulu beroperasi.
“Menteri menandatangani alokasi dan harga gas. Dalam tujuh bulan, LPG juga bisa, dan pabrik LPG juga akan meningkatkan produksi TND di negara itu,” kata Djoko kepada Jambia, dikutip Kamis (14.01.2025).
Menurut Djokou, Jambi Merang VK kemudian akan memiliki kapasitas produksi LPG 200 ton ton sehari, sementara di lapangan di VK VKNVJ mencapai 180 metrik ton per hari.
“LPG dari Jambi Merang, ladang gas Jambi Merang, produksi kemudian bisa 200 metrik ton per hari. Ini juga akan berada di VOPJ di Jawa Barat, juga dengan kapasitas yang sama sekitar 180 metrik ton per hari,” kata Djoko.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rencana Pengembangan Gas (C3) dan Seutan (C4), yang dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan impor LPG, ditransfer.
“Kami berlari, termasuk apa yang kami bicarakan dengan menteri, kami akan melakukannya, karena itu adalah arah untuk LPG,” kata Dadan, yang bertemu di Kementerian Energi dan Bahan Mentah Mineral, pada hari Jumat (25. 25.10.2024).
Itu diberikan untuk menemukan bahwa dari kebutuhan TNG nasional dalam jumlah 8,3 juta ton, kapasitas produksi domestik hanya 1,9 juta ton. Karena itu, pemerintah mendorong PPN di negara ini.
“Kami mengimpor sangat besar di negara ini, yang hanya 1,9 juta ton produksi, jika saya tidak salah, meskipun 8,3 juta ton lebih dari setahun, itu dihapus,” katanya.
Menurut Daljan, potensi C3 dan C4 di Indonesia sebenarnya dapat diambil langsung dari area gas. Namun, LPG juga dapat diproduksi sebagai produk dari proses penghapusan.
(PGR / PGR) Tonton video di bawah ini: Video: Prabovo meningkatkan impor minyak dan gas dari AS atau RI Ungung? Artikel PTBA berikutnya ingin mengerjakan produk LPG dari batubara, tetapi tunggu