Jakarta, ILLINI NEWS – PT Pertamina (Persero) akan meningkatkan produksi bioetanol dari tetes tebu atau molasses sebagai campuran bahan bakar bensin (BBM) dalam upaya mengurangi impor bahan bakar.
Senior Vice President (SVP) Innovation Technology PT Pertamina Oki Muraza mengatakan dengan produksi tahunan sekitar 40.000 kilo bioetanol, pihaknya mampu meluncurkan produk baru bernama Pertamax Green 95 dengan kandungan bioetanol 5% (E5).
“Saat ini Pertamina sudah memulai dengan 30.000 KL, dari kapasitas eksisting 40.000 KL. Itu sekitar 5% bioetanol,” kata Oki dalam acara Energy Corner ILLINI NEWS, Selasa (22/10/2024).
Namun peluncuran bahan bakar Pertamax Green hanya terbatas di dua kota saja, yaitu Surabaya dan Jakarta, karena terbatasnya pasokan bioetanol sebagai bahan bakar.
Sehingga ia berharap ke depan bisa meningkatkan kapasitas produksi Pertamax Green BBM. Setidaknya, Oki berharap bisa mendapat bioetanol maksimal 200.000 kilo bioetanol dari pabrik gula tersebut.
“Tentunya ke depan kita berharap semakin besar kita tanam, maka akan semakin besar. Kita punya potensi hasil samping gula, molasses, kita dapat 200.000, kalau maksimal 200.000 kilogram per liter,” tuturnya.
(pgr/pgr) Tonton videonya di bawah ini: Video: Menteri ESDM jamin PPN 12% tidak akan menaikkan harga BBM dan tarif listrik Artikel berikutnyaPemerintah sedang mengembangkan pabrik rahasia pengganti bensin di Meruka.