Jokiakarta, ILLINI NEWS – Keamanan pangan adalah salah satu masalah strategis yang merupakan prioritas dalam pembangunan nasional. Dalam memecahkan tantangan global, seperti perubahan iklim, gangguan pasokan dan dinamika geopolitik, sumber makanan mereka sendiri menjadi pilar penting untuk memastikan kebebasan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dia juga bergabung dengan program Presiden Cita Prabowo Subianto tentang otonomi makanan. Untuk berhasil dalam program ini, kombinasi petani atau Hades Sidimoli, di Slimen, Jokyajakarta telah menciptakan sistem koperasi beras untuk ketahanan pangan pedesaan sejak 2010. Untuk anggota petani Gapoktan Sidomuly dan minimal 500 meter tanah persegi, 5 kilogram biji -bijian per tanaman harus disimpan.
Manajer LPDM, manajer pemasaran Hupotan, R. Bangun, menjelaskan bahwa sistem ini memungkinkan petani untuk menyimpan biji -bijian mereka sebagai cadangan makanan yang dapat meminjam hingga 100 kilogram per orang jika perlu. Seperti halnya pertemuan kelaparan atau ada kebutuhan mendesak sebagai festival.
Sistem ini dirancang untuk membantu masyarakat tanpa menggunakan bank atau sistem keuangan.
“Setelah 3 atau 4 bulan, mereka berulang, kemudian 100 kilogram mengembalikannya ke 105 kilogram. Biji -bijian mengembalikan gandum, beras kembali ke beras, yang mengakibatkan R. Bangun bertemu di Hadomomou, Yogekarta, Kamis (2/20/2025 ).
Dia juga menjelaskan bahwa Sidomoli Hadomy saat ini menghemat stok makanan hingga 9,75 ton beras. Cadangan ini telah menunjukkan manfaat dari berbagai keadaan darurat.
Misalnya, pada saat ledakan Gunung Merapy, pemerintah desa meminta bantuan, dan Hadorch Sidomolio mendistribusikan 2 ton beras pengungsi. Juga selama periode pandemi Covid-19, di mana 3 ton beras dibedakan oleh para korban masyarakat.
“Oleh karena itu, jika ada perayaan pemerintah pedesaan, misalnya, itu adalah dapur publik, itu dapat dirancang ulang. Oleh karena itu, sistem itu umum, tetapi tidak menggunakan uang, semua ini adalah beras,” katanya.
Saat ini, cadangan makanan di desa Sydomyk termasuk total 150 hektar lahan pertanian. Ada sekitar 180 keluarga petani dari 604 petani yang merupakan anggota Hupotan yang berkontribusi pada sistem penyimpanan makanan. Tidak hanya 30 penduduk dewasa melalui Gapoktan Sidomulyo.
“Lihat ini, karena sudah berusia 65 tahun, 67 tahun, karena masih digunakan oleh pekerjaan. Karena pemerintah bertujuan untuk membuat gupotatan ini,” katanya.
Bank Indonesia telah menyatakan dukungan penuh untuk memperkuat ketahanan pangan, membantu mengurangi tekanan inflasi makanan. Bantuan dalam bentuk berbagai instalasi pertanian.
Janji Presiden untuk Incarnate Food, yang dibawa ke pidato pertamanya setelah sumpah kepada Presiden Republik Indonesia di gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Oktober 2024.
“Saya menyatakan bahwa Indonesia harus mempraktikkan diri kita sendiri dalam waktu singkat. Kita tidak boleh bergantung pada sumber makanan dari luar,” katanya.
Presiden Prabovo menyatakan bahwa dalam krisis global, prioritas negara lain untuk kepentingan mereka di rumah. Untuk alasan ini, Indonesia harus secara mandiri mengembangkan dan memenuhi kebutuhan makanan nasional.
“Saya belajar dengan para ahli yang membantu saya, saya yakin akan 4-5 tahun terakhir bahwa kami akan mandiri dalam makanan. Faktanya, kami siap menjadi gudang dunia,” kata Presiden Prabovo.
. Artikel berikutnya Ambisi Prabowo: RI telah menjadi perwakilan dari makanan global selama 5 tahun